Beirut (ANTARA News) - Pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah mulai melakukan pembersihan etnis dari Muslim Sunni dan sengaja mendorong pengungsian melintas ke perbatasan Lebanon, kata penjabat Menteri Sosial Lebanon Wael Abu Faour pada Selasa.

Bashar memerangi pergolakan yang dipimpin kaum Sunni di Suriah, yang dia dan ayahnya sebelum dia telah berkuasa selama empat dekade. Dia berasal dari sekte minoritas Alawit, yang merupakan cabang dari aliran Syiah, lapor Reuters.

Menteri itu mengatakan kepada Reuters bahwa selama konflik yang telah berlangsung 27 bulan pasukan Suriah telah melakukan apa yang disebut "serupa pembersihan etnis dekat perbatasan Lebanon-Suriah".

"(Bashar) berusaha mengusir semua warga pemeluk Sunni ke Lebanon dan karena itu saya perkirakan orang-orang yang mengungsi akan bertambah."

Perang saudara di Suriah terjadi setelah pasukan Bashar menumpas aksi para pengunjuk rasa antipemerintah Maret 2011.

Presiden Bashar mendapat dukungan dari Iran yang berfaham Syiah dan gerakan Hizbullah yang juga berfaham Syiah dari Lebanon. Kekuatan-kekuatan Sunni seperti Arab Saudi mendukung pemberontak. Konflik itu telah mempertajam pertikaian sektarian di Lebanon.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan 93.000 orang telah meninggal di Suriah dan 1,6 juta orang Suriah mengungsi ke luar negeri. Lebanon, negara kecil tetangga Suriah dengan empat juta penduduk, telah menampung lebih setengah juta pengungsi Suriah.

"Pada awalnya gelombang orang untuk menyelamatkan diri dari kekerasan ke Lebanon tetapi apa yang terjadi sekarang adalah sama sekali berbeda. Apa yang terjadi sekarang ialah pengungsian terorganisasi orang-orang Suriah -- terorganisasi berdasarkan motif-motif politik dan sektarian," kata Abu Four, yang sering melontarkan kritik terhadap Bashar.

Dia berkomentar setelah bertemu dengan Antonio Guterres dari Komisaris Tinggi Urusan Pengungsi (UNHCR), yang mengatakan para pengungsi di Lebanon dan para penampung memerlukan dukungan langsung dari kekuatan-kekuatan dunia.

"Himbauan kuat saya ialah beri dukungan masif tidak hanya kepada pengungsi, tidak hanya kepada komunitas lokal, tetapi juga kepada Lebanon supaya bisa menanggapi tantangan ini," kata Guterres, dan menambahkan bahwa menteri-menteri urusan sosial, kesehatan dan pendidikan Lebanon memerlukan bantuan dana.

PBB telah meminta sebanyak 5 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan kemanusiaan bagi warga Suriah dan negara-negara tetangganya sebelum akhir tahun ini.

Dana itu tercatat yang paling besar hingga kini. Sebanyak 1,7 miliar akan dialokasikan untuk tugas bantuan di Lebanon, termasuk 450 juta bagi pemerintahan Beirut, kata PBB. (M016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013