Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di DKI Jakarta membaik pada Minggu pagi berdasarkan data situs pemantau kualitas udara, IQAir.

Pada pukul 06.03 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 83 atau masuk dalam kategori sedang dengan angka partikel halus (Particulate Matter/PM) 2.5.

Situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini tersebut mencatatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat ke-19 terburuk di dunia, lebih baik dari peringkat kualitas udara kemarin, Sabtu (4/11), yakni terburuk kelima dunia dengan AQI di angka 169.

Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Minggu adalah Delhi (India) dengan indeks kualitas udara di angka 463, diikuti Lahore 
(India) di angka 331 dan Dhaka (Banglades) di angka 211.

Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Pasir Putih, Jeruk Purut dan Kemang V.

Baca juga: Kualitas udara Jakarta tidak sehat pada Sabtu pagi
Baca juga: CSIS ajak masyarakat selektif pilih pemimpin peduli kualitas udara


Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori tidak sehat dengan indeks angka 109 dan polusi udara PM2.5, meskipun lebih baik dari kualitas udara sebelumnya, yakni dengan indeks angka116.

Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udara yang merugikan manusia atau pun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Sejumlah wilayah yang terpantau masuk dalam kategori tidak sehat, yakni Lubang Buaya sementara itu wilayah Bundaran HI, Kelapa Gading dan Jagakarsa dalam kategori sedang.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023