Sentani (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI menyatakan penempatan guru di daerah pedalaman Papua bisa dari berbagai disiplin ilmu untuk mengatasi kekurangan guru pada wilayah tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendi dalam rilis yang diterima ANTARA, Ahad, mengatakan bahkan guru yang akan ditempatkan di daerah pedalaman Papua Pegunungan dan Papua Tengah tak harus lulusan Strata Satu (S1).

"Standar guru tidak perlu S1 untuk mengabdi di daerah pedalaman Papua Pegunungan dan Papua Tengah," katanya.

Menurut Menteri Muhadjir, pihaknya bisa kembali ke program sebelumnya, misalnya cukup lulusan Diploma Satu (D1) atau tamatan SMA/SMK kemudian diambil dari sekolah daerah tersebut yang memiliki nilai dan karakternya bagus untuk disekolahkan cukup setahun untuk dikembalikan menjadi pendidik.

Baca juga: Muhadjir sebut penyaluran bantuan pangan ke Yahukimo berjalan baik

Baca juga: Menko PMK belum bisa pastikan korban meninggal kelaparan di Yahukimo


"Apa yang direncanakan ini sangat realistis dengan kondisi yang ada di Papua kini, dari pada S1 dari luar tetapi tidak betah di tempat itu," ujarnya.

Dia menjelaskan kini menjadi perhatian serius pemerintah untuk menempatkan guru dan tenaga medis di daerah pedalaman Papua Pegunungan dan Papua Tengah untuk mendidik dan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah tersebut.

“Kita (pemerintah) berusaha untuk bagaimana bisa mengatasi kebutuhan kekurangan tenaga guru dalam memberikan pelayanan pendidikan dasar di Papua Pegunungan dan Papua Tengah kualifikasinya tidak harus disamakan dengan daerah lainnya di Indonesia,” katanya lagi.

Dia menambahkan pemerintah harus memprioritaskan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah tersebut untuk menjadi tenaga pengajar sehingga mereka bisa mengabdi bagi daerah sendiri.

“Prioritaskanlah generasi muda yang ada di tempat itu untuk ikut berperan aktif, dengan cara memberikan kemudahan-kemudahan, dipilih anak-anak terbaik untuk bisa jadi guru, tenaga kesehatan dengan sedikit menurunkan kualifikasi,” ujarnya lagi.*

Baca juga: Menko PMK: Kualifikasi guru Papua tidak mesti sama dengan wilayah lain

Baca juga: Menko PMK sebut pemuda Papua mampu jadi penggerak kemajuan

Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023