digitalisasi layanan jasa perbankan merupakan strategi untuk bisa meningkatkan kepercayaan para nasabah, serta efisiensi perbankan unt
Medan (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin meminta Bank Sumut mempercepat digitalisasi dalam menghadapi persaingan di dunia perbankan yang semakin kompetitif.

"Digitalisasi menjadi tantangan Bank Sumut ke depan krena digitalisasi layanan jasa perbankan merupakan strategi untuk bisa meningkatkan kepercayaan para nasabah, serta efisiensi perbankan untuk mendorong peningkatan aktivitas ekonomi," ujar Hassanudin saat menghadiri Gathering and Ceremony Puncak Acara HUT Ke-62 Bank Sumut di Medan, Minggu.

Ia mengatakan kunci suksesnya transformasi digital bukan tergantung pada kecanggihan teknologi atau kekuatan finansial, namun bagaimana mengubah semua pemangku kepentingan untuk memiliki "digital mindset".

Menurutnya, "digital mindset" bukan sekedar komputerisasi, tapi kemampuan manajemen dan jajaran untuk lebih kreatif, berinovasi untuk memberikan pelayanan murah, cepat, aman nyaman dan andal kepada nasabah.

“Saat ini kita harus riset kembali produk dan layanan, cara kerja baru, model bisnis baru dengan teknologi baru, apabila kita terlambat kita akan ditinggalkan nasabah. Bank Sumut harus mampu bersaing dengan bank-bank swasta nasional di Sumut agar Bank Sumut menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri," kata Hassanudin.

Oleh karena itu, Hassanudin meminta jajaran direksi Bank Sumut untuk membangun budaya inovasi, budaya melayani, ramah dan respons akan kebutuhan nasabah, sehingga semakin banyak masyarakat percaya dan mau menjadi nasabah.

 Baca juga: RUPSLB Bank Sumut tetapkan Babay Parid Wazdi sebagai Direktur Utama

Baca juga: BI Sumut realisasi penukaran uang Rp4,7 triliun selama Ramadhan 2023


“Selamat ulang tahun, maju terus Bank Sumut, mari sama-sama kita bangun masa depan Sumut melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Sumut,” jelasnya.

Komisaris Utama Bank Sumut Afifi Lubis berharap di usia 62 tahun Bank Sumut, pemerintah kabupaten/lota se-Sumut selaku pemegang saham, tetap memberikan dukungan yang besar untuk perkembangan bank itu.

"Pada 62 tahun lalu, dengan penuh semangat para putra-putri Sumut menggagas lahirnya Bank Sumut yang dulu bernama Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU). Semangat itu juga yang menjadi landasan untuk bertindak, berpikir serta melakukan lompatan ke depan dalam rangka peningkatan kemajuan Bank Sumut ini," ujar Afifi Lubis.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi mengatakan di usia yang ke- 62 tahun, kinerja Bank Sumut terus menunjukkan prestasi-prestasi yang membanggakan.

Babay Parid menjelaskan laba bersih saat ini meningkat 5,7 persen dari tahun sebelumnya, yakni pada Oktober 2023 telah membukukan laba Rp620 miliar dibandingkan posisi Oktober 2022 laba Rp587 miliar.

"Dari segi penyaluran kredit dan pembiayaan pada tahun ini positif tumbuh di angka 6,8 persen yakni posisi kredit di bulan Oktober mencapai Rp29,2 triliun atau naik Rp1,4 triliun dibanding tahun sebelumnya. Total asset Bank Sumut per Desember 2022 mencapai Rp40,6 triliun dan Oktober 2023 mencapai Rp42,7 triliun. Alhamdulilah dari tahun sebelumnya kita sudah meningkat sekitar Rp2 triliun," ujar Babay.

Ia juga mengatakan Bank Sumut memberikan beasiswa kepada 30 orang karyawan untuk melanjutkan kuliah jenjang S2 yang bertujuan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di kalangan bank daerah tersebut.

"Kami juga mengikutsertakan karyawan ke pendidikan Sekolah Pimpinan (Sespi) Bank dan pelatihan lainnya, yang mendorong agar SDM di Bank Sumut menjadi sumber intellectual capital, bukan hanya untuk Bank Sumut saja, tetapi sumber intelektual capital di tingkat nasional," kata Babay.

Baca juga: IPO 1,49 triliun, Bank Sumut siap ekspansi kredit dan layanan digital

Baca juga: Bank Sumut optimistis IPO akan makin dorong kinerja lebih positif

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023