Terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 4,55 juta orang sepanjang periode Agustus 2022- Agustus 2023
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 139,85 juta orang atau 94,68 persen dari total sebanyak 147,71 juta orang Angkatan Kerja (AK) di Indonesia telah terserap ke dalam pasar kerja per Agustus 2023.

“Terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 4,55 juta orang sepanjang periode Agustus 2022- Agustus 2023,” ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers PDB kuartal III-2023 di Jakarta, Senin.

Dari 139,85 juta orang tersebut, Amalia menjelaskan sebanyak 96,39 juta orang bekerja secara penuh waktu, sebanyak 34,12 juta orang bekerja paruh waktu, dan sebanyak 9,34 juta orang setengah pengangguran atau bekerja kurang dari 35 jam dalam sepekan.

Kemudian, dari 139,89 juta orang, didominasi sebagai karyawan/ pegawai/ buruh sebanyak 37,68 persen, sebanyak 23,03 persen berusaha sendiri, dan sebanyak 14,15 persen berusaha dibantu buruh tidak tetap.

Lalu, sebanyak 12,93 persen pekerja keluarga/ tidak dibayar, 5,27 persen pekerja bebas di non pertanian, 3,73 persen pekerja bebas di pertanian, dan sebanyak 3,21 persen berusaha dibantu buruh tetap.

Amalia mengatakan porsi pekerja formal meningkat 0,20 persen year on year (yoy) menjadi 40,89 persen per Agustus 2023, dibandingkan Agustus 2022 yang sebesar 40,69 persen.

Di sisi lain porsi pekerja informal turun menjadi sebesar 59,11 persen per Agustus 2023, dibandingkan Agustus 2022 yang sebesar 59,31 persen.

“Peningkatan proporsi pekerja formal mengindikasikan keadaan ketenagakerjaan yang terus membaik, meskipun proporsinya lebih kecil dibandingkan sebelum pandemi COVID-19,” ujar Amalia.

Seiring dengan itu, jumlah pengangguran di Indonesia turun 580 ribu orang atau 0,54 persen (yoy) menjadi 7,86 juta orang per Agustus 2023, dibandingkan sebanyak 8,24 juta orang pada Agustus 2022.

Dengan demikian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TBT) Indonesia per Agustus 2023 tercatat sebesar 5,32 persen.

“Meskipun terus menurun, jumlah tingkat pengangguran masih relatif lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi COVID-19 atau Agustus 2019,” ujar Amalia.

Baca juga: BPS: Ekonomi RI tumbuh 4,94 persen pada kuartal III-2023
Baca juga: BPS: Pertumbuhan ekonomi Indonesia bagian timur tinggi dan impresif
Baca juga: BPS : Manufaktur sumber terbesar pertumbuhan ekonomi RI kuartal III

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023