Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air setempat mengantisipasi banjir dengan mempersiapkan pompa
dan pemetaan wilayah yang berpotensi banjir.
 
"Sesuai arahan dari Pak Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, kami di Dinas SDA secara konsisten terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi dampak musim hujan dan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak," kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Hendri saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
 
Ada lima upaya yang sudah dan terus dilakukan oleh Dinas SDA. Yakni optimalisasi pengoperasian sarana dan prasarana pengendali banjir, penanganan banjir rob melalui National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) dan pengerukan waduk/situ/embung, kali/sungai dan saluran. Lalu pemeliharaan sarana dan prasarana dan pemetaan banjir dan genangan.
 
Hendri menyebutkan, berdasarkan data hari ini, di lima wilayah kota administrasi yang ada di Jakarta, Dinas SDA DKI Jakarta telah melakukan pengerukan sedimen lumpur dan sampah di waduk/situ/embung dan kali/sungai.

Baca juga: Legislator dukung DKI normalisasi Ciliwung untuk antisipasi banjir
 
Dalam melakukan pengerukan ini, Dinas SDA DKI Jakarta bersinergi dengan para wali kota, lintas dinas, kelurahan dan kecamatan di tiap wilayah dengan mengerahkan lebih banyak alat berat.

"Sehingga pengerukan sedimen lumpur dan sampah dapat dilakukan secara cepat dan optimal," katanya.
 
Sarana dan prasarana juga disiagakan dan dipastikan dapat beroperasi dengan baik untuk mengantisipasi terjadinya banjir.

Berdasarkan data per hari ini, terdapat 578 unit pompa tetap (stationer) di 202 lokasi, alat berat sebanyak 251 unit, pasukan biru sebanyak 4.189 personel, pompa mobile sebanyak 539 unit dan pintu air sebanyak 845 unit di 589 lokasi.

Baca juga: DKI pasang beton turap di Kali Pesanggrahan untuk antisipasi banjir
 
Karena itu, peran dan kerja sama warga untuk disiplin membuang sampah pada tempatnya serta menjaga kebersihan lingkungan juga sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya genangan saat musim hujan.
 
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah menyebutkan 18 RT tergenang hingga pukul 15.00 WIB setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur beberapa wilayah Ibu Kota pada Sabtu (04/11).
 
"BPBD mencatat genangan yang semula terjadi di 54 RT, kini tinggal 18 RT atau 0,058 persen dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Minggu (5/11).
 
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat dalam keadaan darurat bisa menghubungi nomor telepon 112 secara gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop untuk mendapatkan bantuan.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023