Penciptaan ragam jenis baru produk hilir minyak atsiri yang akan memperkaya khazanah budaya bangsa.
Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membentuk Pusat Industri Minyak Atsiri Rakyat (PIMAR) untuk mendukung performa industri pengolahan minyak atsiri agar bisa berdaya saing di kancah domestik dan global.
 
PIMAR merupakan ekosistem institusi virtual penumbuhan industri yang menyediakan layanan dasar penumbuhan industri secara co-sharing.
 
"Kami terus mendukung upaya discovery inovasi, formulasi, recipe, dan/atau penciptaan ragam jenis baru produk hilir minyak atsiri yang akan memperkaya khazanah budaya bangsa sekaligus membuka peluang pengembangan industri hilir minyak atsiri," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam keterangan di Jakarta, Senin.

PIMAR berperan sebagai penyediaan sarana produksi bersama, layanan inkubasi bisnis dan maturing startup, penyediaan bahan baku/faktor produksi, pusat layanan jaminan mutu (quality assurance), promosi dan pemasaran produk, serta layanan dokumentasi inovasi/formulasi/resep menjadi kekayaan intelektual yang diakui hukum nasional.

Putu menambahkan, PIMAR akan mulai dibentuk pada awal tahun 2024 sebagai pusat penyedia jasa layanan produksi (co-working industrial space) dan pusat pemasaran produk hilir minyak atsiri seperti aromatherapy, flavor, fragrance, kosmetik, dan wellness products.
 
"Operasional PIMAR juga didukung oleh kontinyuitas pasokan bahan baku berkualitas dari jasa layanan pengujian mutu minyak atsiri mentah oleh Balai Industri di lingkungan kementerian Perindustrian. Selain itu, PIMAR juga akan didukung dengan ketersediaan SDM analis kimia yang kompeten dari beberapa lulusan sekolah vokasi milik Kemenperin,” ujarnya pula.
 
Minyak atsiri merupakan bahan baku utama industri hilir seperti aromatheraphy, flavour, wewangian, kosmetik, dan wellness products yang digunakan sebagai produk konsumsi masyarakat dan/atau menjadi bahan penolong bagi industri lainnya.

Adapun ekspor produk minyak atsiri Indonesia pada tahun 2022 mencapai 172,9 juta dolar Amerika Serikat (AS). Lima negara tujuan utama ekspor komoditas minyak atsiri Indonesia adalah Amerika Serikat, India, Prancis, China, dan Spanyol.

Putu mengemukakan, dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar yang potensial dan strategis untuk mengoptimalkan penggunaan berbagai produk turunan minyak atsiri
 
Pembentukan dan operasional PIMAR diharapkan menjadi pusat baru keunggulan industri hilir minyak atsiri nasional.
Baca juga: Kemenperin sebut bioaditif berbasis atsiri berpotensi turunkan emisi
Baca juga: Kemenperin berkomitmen kembangkan industri minyak atsiri hulu ke hilir

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023