Capaian tersebut masih lebih rendah dibanding capaian nasional yang tumbuh mencapai 4,94 persen.
Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut ekonomi Provinsi Aceh mengalami pertumbuhan sebesar 3,76 persen pada triwulan III tahun 2023 secara year on year/yoy, dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya.

“Capaian tersebut masih lebih rendah dibanding capaian nasional yang tumbuh mencapai 4,94 persen,” kata Statistisi BPS Aceh Tasdik Ilhamudin, di Banda Aceh, Senin.

Pertumbuhan ekonomi Aceh sebesar 3,76 persen secara yoy pada triwulan III 2023 berasal dari kenaikan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, maupun PDRB atas dasar harga konstan.

Dia merincikan, pada triwulan III tahun sebelumnya, PDRB atas dasar harga berlaku Aceh sebesar Rp53,78 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp35,27 triliun. Sementara PDRB Aceh atas dasar harga berlaku naik menjadi Rp55,90 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan juga naik menjadi Rp36,08 triliun.

“Jika dilihat pertumbuhan (ekonomi Aceh triwulan III 2023) tanpa migas, itu pertumbuhannya sedikit lebih tinggi, yaitu 4,36 persen,” ujarnya pula.

Ia mengatakan distribusi PDRB menurut lapangan usaha di Tanah Rencong itu masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mencapai 29,41 persen.

Selanjutnya, sektor lapangan usaha perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor 14,68 persen, konstruksi 9,48 persen, kemudian administrasi pemerintahan 8,88 persen, dan pertambangan dan penggalian 8,42 persen.

“Untuk sumber pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III 2023 secara yoy adalah paling tinggi dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 1,61 persen, kemudian perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor 1,35 persen dan sektor konstruksi 0,63 persen,” ujar dia lagi.

Selain itu, lanjut dia, ada beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi yaitu sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib minus 0,54 persen, jasa keuangan dan asuransi minus 0,39 persen, pertambangan dan penggalian minus 0,14 persen dan konstruksi minus 0,14 persen.

“Untuk lapangan usaha yang mendorong pertumbuhan ekonomi secara yoy adalah transportasi dan pergudangan 9,26 persen, sektor perdagangan besar dan eceran 9,19 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,69 persen,” katanya pula.

Ia menambahkan ekonomi Aceh tumbuh 3,76 persen pada triwulan III 2023, dan pertumbuhan ini sedikit melambat dibandingkan triwulan II 2023 yang mencapai 4,37 persen.

Pertumbuhan ekonomi Aceh secara quartal to quartal (qtq) pada triwulan III 2023 juga tumbuh sebesar 1,43 persen. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan yakni sektor konstruksi 13,66 persen, real estate sebesar 9,31 persen dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 6,15 persen.
Baca juga: Pemprov Aceh cabut 3 izin usaha tambang perusahaan tak patuhi aturan
Baca juga: UMKM Aceh setiap Jumat pasarkan produk lewat Aceh UMKM Mandiri Berkah

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023