Kami bekerja sama dengan negara maritim lainnya telah secara aktif menerapkan standar global keselamatan dan keamanan pelayaran, perlindungan lingkungan laut, kompetensi, dan hak-hak dasar pelaut
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengundang sejumlah duta besar (dubes) negara sahabat untuk mendukung pencalonan Indonesia melalui Kemenhub sebagai anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C Periode 2024-2025.

Selain itu, juga mendukung pencalonan Badan Pemeriksa Keuangan (BKP) sebagai auditor eksternal IMO periode 2024-2027.

"Kami mohon dukungan terbaik pada pencalonan Indonesia menjadi anggota dewan IMO. Kami terus berkomitmen memperkuat peran IMO dan mengembangkan sektor maritim global yang berkelanjutan melalui upaya inisiatif, dedikasi, dan tindakan nyata yang konsisten," ujar Menhub melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Dalam pertemuan yang digelar di Jakarta, Senin hadir sejumlah dubes dan perwakilan dari sejumlah negara yaitu Zimbabwe, Papua Nugini, Libya, Iran, Myanmar, Belarus, Hungaria, Thailand, Kolombia, Republik Ceko, Irlandia, Austria, Suriname, Bosnia Herzegovina, Bahrain, Maroko, Pakistan, Kamboja, Denmark, Korea, Inggris, dan Irak.

Di depan para dubes negara sahabat, Menhub menyampaikan peran aktif Indonesia sebagai negara anggota IMO sejak 1961.

"Kami bekerja sama dengan negara maritim lainnya telah secara aktif menerapkan standar global keselamatan dan keamanan pelayaran, perlindungan lingkungan laut, kompetensi, dan hak-hak dasar pelaut," ujarnya.

Menhub juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus mendorong penguatan kerja sama dalam penerapan efisiensi energi dan energi terbarukan untuk mempercepat pengurangan emisi gas rumah kaca dari kapal.

"Kami menyambut partisipasi dan praktik terbaik negara-negara anggota IMO dalam mengembangkan pelabuhan yang cerdas dan berkelanjutan serta meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan industri maritim," kata Menhub.

Pada kesempatan yang sama, Ketua BPK Isma Yatun menyampaikan keinginan BPK untuk melanjutkan perannya sebagai pemeriksa eksternal IMO periode 2024-2027.

"Sebagai pemeriksa eksternal pada periode 2020-2023, BPK telah mendukung IMO dengan memberikan kualitas audit tertinggi, dengan auditor ahli dan kompeten, baik level nasional maupun internasional. Hasil audit ini dapat membantu IMO meningkatkan tingkat keadilan dan keandalan dalam laporan keuangan, pengendalian internal, kepatuhan, dan tata kelola organisasi," katanya.

Pada saat pencalonan Indonesia menjadi anggota dewan IMO periode 2022-2023 lalu, sebanyak 27 negara mencalonkan diri pada kategori C. Ke-27 negara tersebut bersaing memperebutkan 20 kursi anggota dewan yang tersedia.

Dari total 162 negara yang memiliki hak suara untuk memilih, Indonesia mendapatkan 127 suara sehingga berhasil meraih kursi anggota dewan IMO periode 2022-2023 bersama dengan 19 negara lainnya, yaitu Singapura, Mesir, Siprus, Malta, Bahama, Malaysia, Chili, Kenya, Arab Saudi, Jamaika, Belgia, Maroko, Turki, Meksiko, Filipina, Vanuatu, Qatar, Denmark, dan Thailand.

Sedangkan, tujuh negara lain yang tidak masuk dalam keanggotaan dewan IMO kategori C pada saat itu, yakni Afrika Selatan, Nigeria, Peru, Bangladesh, Polandia, Pakistan, dan Kolombia.

Baca juga: Pemerintah jamin aspek keselamatan pelayaran  
Baca juga: Indonesia galang dukungan pencalonan anggota Dewan IMO 2024-2025

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023