Jakarta (ANTARA News) - Balap sepeda Tour de Congo dimulai di Matadi, kota pelabuhan di sisi Sungai Congo.

Pesepeda dari Prancis dan negara-negara Afrika lainnya turut memeriahkan Tour de Congo yang diadakan pertama kali dan menempuh jarak 900 kilometer.

Para peserta akan melalui sembilan etape dalam 12 hari tetapi mreka tidak akan ke wilayah bagian timur Republik Demokratik Kongo yang rawan keamanan.

Menurut BBC, pihak penyelenggara di Kinshasa menunda pembukaan pertandingan selama sehari agar tur berakhir di ibukota tepat pada 30 Juni, saat Hari Kemerdekaan Kongo.

Perdana Menteri Augustin Matata Ponyo melepas sekitar 60 pesepeda pada acara itu.34 perserta merupakan pebalap asing yang berasal dari Prancis dan delapan negara Afrika lainnya, seperti Rwanda, Benin, Burkina Faso, Pantai Gading, Togo, dan Uganda.

Presiden Federasi Cabang Olahraga Sepeda Kongo Sylvestre Mutayo mengatakan sepeda merupakan olahraga populer di Kongo setelah sepakbola. Menurut dia, sepeda berada di "urutan kedua" karena kesulitan ekonomi selama dekade terakhir.

Pertandingan yang akan melewati kota Kikwit di bagian tengah sebelum kembali ke arah barat, Kinshasa, akan menunjukkan kepada orang-orang bahwa konflik tidak berdampak di semua bagian negara tersebut.

"Tur ini akan menunjukkan pada orang-orang bahwa kami punya infrastruktur, orang-orang yang ramah  dan terbuka pada pariwisata," kata Mutayo, seperti yang dilansir BBC.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013