PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres menyampaikan kesedihan yang mendalam atas gempa bumi yang terjadi di Nepal.

"Baru saja kembali dari Nepal, dan dengan keramahtamahan serta semangat masyarakat di negara itu yang masih segar di hatinya, Sekretaris Jenderal PBB menyampaikan solidaritasnya kepada pemerintah dan masyarakat Nepal serta menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban," kata juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric pada Senin (6/11).

"Dia mendoakan pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka," ujarnya.

Dujarric mengatakan badan dunia tersebut bekerja sama dengan otoritas setempat untuk memberikan bantuan cepat, termasuk makanan, tempat penampungan, dan obat-obatan, kepada mereka yang terdampak gempa.

Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) telah mengirimkan enam metrik ton makanan ke daerah-daerah yang terdampak dan memberikan dukungan logistik kepada Pemerintah Nepal.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengerahkan obat-obatan dan pasokan untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan primer bagi 1.000 orang.

Badan Dana Anak-Anak PBB  (UNICEF) mendistribusikan lebih dari 2.000 set tempat penampungan darurat, dengan 3.000 set tambahan sedang dalam perjalanan.

Badan PBB untuk Perempuan (UN Women) berkolaborasi dengan kelompok-kelompok perempuan untuk mendukung dapur komunitas dan menyediakan paket-paket bantuan, ujar Dujarric.

Gempa bumi bermagnitudo 6,4 yang mengguncang Provinsi Karnali di Nepal pada Jumat (3/11) merupakan gempa bumi terbesar di negara tersebut sejak gempa bumi bermagnitudo 5,6 pada 2015.

Menurut otoritas Nepal, total 157 orang dipastikan tewas dan 349 lainnya luka-luka, serta 17.529 rumah ditemukan rusak sebagian dan 17.792 lainnya hancur total.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023