Pekanbaru (ANTARA News) - Kabut asap dari kebakaran lahan di Riau masih menyelimuti Kota Pekanbaru yang mengganggu berbagai aktivitas warga di luar rumah.

Cuaca pagi hari pada Jumat, masih berselimut kabut asap. Papan digital Indeks Standar Pecemar Udara (ISPU) yang terpampang di pusat kota menunjukkan sinyal kategori tidak sehat.

Standarisasi ISPU dibawah 50 ppm tergolong baik, kemudian 51 sampai 100 ppm tergolong sedang, lalu 101 sampai 299 kategori tidak sehat, 300 sampai 399 ppm dikategorikan berbahaya dan di atas 400 ppp sangat berbahaya.

Jalan-jalan utama di "Kota Bertuah", julukan lain bagi Pekanbaru, itu mamsih berselimut kabut asap. Jalan Sudirman, Jalan Riau, Jalan Soebrantas, Jalan Kaharuddin Nasution, Jalan Arifin Achmad dan Jalan Paus diselimuti kabut asap.

"Meski ada kabut asap, saya tidak khawatir dengan kondisi kesehatan saya. Karena sudah biasa dan kondisi seperti ini sudah sering terjadi. Jadi, saya pun tidak mengunakan masker dalam berpergian," kata pengendara sepeda motor, Solihin (37).

Otoritas Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pada hari yang sama mengatakan, dua pesawat milik maskapai Garuda Indonesia dan Air Asia harus berputar-berputar di udara Pekanbaru karena kabut asap dan hanya menyisakan jarak pandang 700 meter.

Dua pesawat itu adalah Garuda Indonesia dengan kode penerbangan GA 070 dari Jakarta dan Air Asia dari Kuala Lumpur, Malaysia, kata Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan.

Seharusnya kedua pesawat tersebut sudah mendarat pada pukul 08.15 Wib, namun akibat kabut asap tebal masih menutupi bandara, sehingga pilot memutuskan untuk menunda pendaratan.

Kedua pesawat itu menunggu jarak pandang di atas 1.000 meter. Sementara untuk jadwal keberangkatan pagi ini, kata Ibnu, juga terpaksa ditunda khususnya untuk pesawat Lion Air tujuan Jakarta dan Silk Air tujuan Singapura.

Untuk jadwal kedatangan dan keberangkatan sekitar jam 07.00 Wib, masih berjalan baik. Pesawat Mandala Airlines dan Lion Air dari Jakarta melakukan pedaratan secara normal atau sesuai jadwal.

"Gangguan kabut asap pagi ini terjadi secara mendadak, sehingga tidak dapat diprediksi," tutup Ibnu.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013