Beijing (ANTARA) - Volume impor dan ekspor barang China naik 0,03 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 34,32 triliun yuan (1 yuan = Rp2.135) atau sekitar 4,78 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp15.550) dalam sepuluh bulan pertama tahun ini, data resmi mengungkapkan pada Selasa (7/11).

Menurut Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China, ekspor tumbuh 0,4 persen (yoy) menjadi 19,55 triliun yuan untuk periode Januari-Oktober 2023, sementara impor turun 0,5 persen dari tahun sebelumnya menjadi 14,77 triliun yuan.

Pada Oktober saja, perdagangan luar negeri negara itu naik 0,9 persen dari tahun sebelumnya menjadi 3,54 triliun yuan, kata data tersebut.

Ekspor negeri Tirai Bambu itu menyusut 3,1 persen (yoy) bulan lalu, sementara impor naik 6,4 persen.

Dalam sepuluh bulan pertama 2023, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) masih menjadi mitra dagang terbesar China. Perdagangan China dengan negara-negara ASEAN naik 0,9 persen (yoy) menjadi 5,23 triliun yuan, mencakup 15,2 persen dari total nilai perdagangan negara itu.

Perdagangan China dengan Uni Eropa turun 1,6 persen dari tahun sebelumnya, sementara perdagangan mereka dengan Amerika Serikat turun 7,6 persen (yoy) pada periode Januari-Oktober. Perdagangan China dengan negara-negara peserta pembangunan bersama Sabuk dan Jalur Sutra naik 3,2 persen (yoy).

Rincian data menunjukkan ekspor mesin dan produk elektronik China, yang mencakup 58,5 persen dari total ekspor, naik 2,8 persen pada periode tersebut, dan nilai ekspor mobil melonjak 88,5 persen dari tahun sebelumnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023