Jakarta (ANTARA) - Mitra Mandiri Informatika (MMI) dan IBM didukung oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menegaskan peran krusial perusahaan dalam meningkatkan kesadaran terhadap regulasi perlindungan data dan urgensi Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) di Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan data pribadi dalam era digital yang semakin kompleks. Mitra Mandiri Informatika bertekad untuk membantu perusahaan melindungi data sensitif mereka dengan solusi terkini seperti IBM Security Guardium dan IBM Security QRadar,” kata Chief Operating Officer MMI Deni Subhan lewat keterangan tertulis, Rabu.

Lewat kegiatan diskusi bertajuk "Building Resilient Data Security”, MMI berkomitmen untuk menjaga keamanan data di era yang dipenuhi data, menyoroti bagaimana solusi keamanan tingkat lanjut dari IBM dapat mempermudah pemenuhan standar Pelindungan Data Pribadi, melindungi data yang sensitif, dan mendukung pembentukan budaya etika data dalam organisasi.

Kegiatan tersebut juga menyoroti pentingnya kepatuhan dan memperkenalkan solusi keamanan canggih untuk membantu organisasi melindungi data sensitif, mendorong budaya etika data, dan memastikan integritas data di era digital yang semakin pesat.

Deni menambahkan bahwa kolaborasi erat dengan IBM dan juga dukungan dari BSSN adalah bukti nyata komitmen perusahaan untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan etis, menjaga integritas data, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

“Dengan upaya ini, kami percaya bahwa kami akan membantu masyarakat dan perusahaan untuk lebih siap menghadapi tantangan masa depan yang semakin terdigitalisasi,” kata Deni.

Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Drs. Slamet Aji Pamungkas, M.Eng menyatakan terkait pentingnya perlindungan data pribadi, mereka meyakini bahwa sinergi antara MMI dan teknologi inovatif dari IBM menjadi tonggak penting dalam membentuk kesadaran tentang urgensi UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (PDP).
 
Mitra Mandiri Informatika dan IBM didukung oleh Badan Siber dan Sandi Negara menggelar kegiatan diskusi bertajuk "Building Resilient Data Security", Selasa (7/11). (ANTARA/HO/MMI)


“Kerja sama antara Mitra Mandiri Informatika dan IBM tidak hanya sebatas memberikan pemahaman mengenai pentingnya kepatuhan terhadap UU PDP, namun, juga mendorong terwujudnya solusi yang praktis dan efisien untuk membantu perusahaan-perusahaan dalam mengimplementasikan ketentuan hukum tersebut,” kata Slamet memaparkan.

Dia mengatakan di dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, menjaga privasi dan keamanan data pribadi adalah prioritas utama sehingga kolaborasi itu memiliki potensi besar untuk memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi standar ini dengan tepat.

“Kami berharap bahwa kerja sama ini akan menjadi dasar yang kokoh dalam memastikan bahwa data pribadi dikelola dan dilindungi secara tepat, sehingga hak privasi individu tetap terjaga sementara perusahaan tetap mematuhi peraturan yang berlaku,” Slamet menjelaskan.

Baca juga: IBM hadirkan server LinuxONE yang dapat kurangi konsumsi energi

Dalam kesempatan tersebut, MMI juga turut memperkenalkan dua solusi unggulan dari IBM yaitu IBM Security Guardium dan IBM Security QRadar.

IBM Security Guardium adalah platform keamanan data yang modern dan scalable serta dirancang untuk melindungi data sensitif dan teratur di berbagai lingkungan awan. Platform ini tidak hanya memastikan kepatuhan dengan regulasi yang berlaku, namun, juga mampu menemukan lokasi data sensitif, serta mengurangi risiko yang terkait dengan pelanggaran data.

Sedangkan IBM Security QRadar adalah solusi keamanan informasi yang memanfaatkan pembelajaran mesin dan analisis perilaku pengguna untuk memberikan para analis dengan peringatan yang lebih akurat dan diprioritaskan. Dengan pendekatan yang lebih cerdas dalam mendeteksi ancaman, QRadar memungkinkan tindakan perbaikan lebih cepat yang pada akhirnya membantu organisasi menjaga efisiensi biaya mereka.

Sementara itu Advisory Security Technical Specialist IBM Indonesia Chandra Chen menyampaikan bahwa dalam lingkungan yang sangat teregulasi seperti sektor keuangan, produk-produk yang dihadirkan memainkan peran kunci dalam mengelola dan melindungi data dengan cermat.

“IBM Security Guardium hadir sebagai solusi yang tangguh memberikan perlindungan data sensitif yang sangat dibutuhkan, memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang ketat, dan mengidentifikasi lokasi data sensitif, sehingga membantu institusi keuangan dalam menjaga integritas dan privasi informasi finansial,” kata Chandra.

Chandra menjelaskan bahwa IBM Security QRadar menyempurnakan deteksi ancaman dalam sektor keuangan dengan memanfaatkan pembelajaran mesin dan analisis perilaku pengguna. Hal ini memungkinkan para analis keamanan untuk menerima peringatan yang lebih akurat dan diprioritaskan, memudahkan mereka dalam mengidentifikasi potensi pelanggaran keamanan atau aktivitas mencurigakan.

“Ini berperan untuk sektor keuangan dapat menjaga data pelanggan dan aset finansial dengan lebih baik, sambil tetap efisien dalam tanggapannya terhadap ancaman, menjaga kepercayaan nasabah, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan ketat yang mengatur sektor ini,” tutup Chandra.

Baca juga: Menko Airlangga bertemu IBM Asia Pacific bahas ekonomi digital

Baca juga: IBM sebut industri manufaktur paling ditargetkan serangan siber

Baca juga: UU PDP hadir beri keseimbangan tata kelola pemrosesan data

Baca juga: Pemerintah libatkan semua pihak rumuskan aturan turunan UU PDP

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023