Saya pikir 20.000 lebih murah, tetapi tidak ada nation building, tidak membangun karakter bangsa.
Jakarta (ANTARA) -
Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mengatakan lebih memilih mobil dengan tipe seperti mobil jip buatan Indonesia untuk seluruh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
 
Prabowo yang juga Menteri Pertahanan RI lebih memilih jip buatan Indonesia meskipun berharga lebih mahal daripada jip buatan luar negeri.
 
"Saya bisa membayangkan perwira, komandan, dan korem memakai jip negara asing, saya enggak rela," kata Prabowo usai deklarasi dukungan Barisan Pengusaha Pejuang untuk Prabowo-Gibran di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu.
 
Menhan lantas bercerita ketika memanggil PT Pindad dan seorang profesor untuk memproduksi jip buatan dalam negeri dengan ongkos produksi sekitar 59.000 dolar AS per unit.
 
Sementara itu, harga jip dari luar negeri hanya 14.000—20.000 dolar AS per unit. Harga jip dari luar negeri lebih murah karena ongkos produksinya lebih kecil lantaran diproduksi dalam jumlah besar.
 
"Saya pikir 20.000 lebih murah, tetapi tidak ada nation building, tidak membangun karakter bangsa," katanya.
 
Oleh karena itu, Prabowo memilih jip dengan harga 59.000 dolar AS/unit yang diyakini akan memberikan pelajaran berharga bagi insinyur Indonesia untuk berani memproduksi kendaraan sendiri.
 
Dengan jumlah produksi mobil jip yang akan terus bertambah, dia yakin harga mobil jip buatan dalam negeri akan makin murah.
 
"Suatu saat nanti, juga akan turun ongkos produksinya. Akhirnya saya putuskan bikin jip buatan Indonesia," katanya.
 
Sebelumnya, Relawan Barisan Pengusaha Pejuang yang diketuai oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution mendeklarasikan dukungan terhadap bakal pasangan calon presiden/wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Menhan pastikan beasiswa untuk mahasiswa Palestina terus tersedia
Baca juga: Relawan Barisan Pengusaha Pejuang deklarasi dukung Prabowo-Gibran

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023