Gratis
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat pada Rabu melakukan vaksinasi rabies terhadap 105 hewan penular rabies (HPR) untuk mempertahankan DKI Jakarta bebas rabies.

Vaksinasi rabies terhadap 105 hewan tersebut dilakukan di tiga lokasi, yakni Keagungan (Taman Sari), Cengkareng Timur (Cengkareng) dan Kembangan Utara (Kembangan).

"Vaksinasi rabies ini dalam rangka mempertahankan Jakarta bebas rabies," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Novy C Palit saat dihubungi di Jakarta.

Meskipun DKI Jakarta masih nihil kasus rabies, namun vaksinasi harus tetap dilakukan untuk mengantisipasi kasus tersebut. "Iya itu untuk mencegah, jangan sampai ada kasus (rabies) di Jakarta, kita lakukan vaksinasi," kata Novy.

Novy merinci vaksinasi rabies di tiga lokasi tersebut. "Di Keagungan 22 ekor kucing dan tiga ekor kera," katanya.

Baca juga: Realisasi vaksinasi rabies di DKI capai 91,45 persen dari target

Sedangkan di Cengkareng Timur tiga ekor anjing, 43 ekor kucing dan satu ekor musang. "Di Kembangan Utara, 30 ekor kucing dan tiga ekor kera," kata Novy.

Novy menuturkan, vaksinasi rabies ditargetkan kepada hewan peliharaan warga. "Targetnya hewan peliharaan warga," ujar dia.

Selain itu, vaksinasi rabies yang dilakukan tidak dipungut biaya. "Gratis," kata Novy.

Pada tahun 2023, pihaknya menargetkan 8.967 HPR di wilayah tersebut divaksinasi. "2023 targetnya (vaksinasi HPR) 8.967 ekor dan sampai Juli (2023), sudah 4.678 ekor atau sudah capai 52,17 persen," katanya.

Baca juga: Pemprov DKI diminta awasi jalur masuk hewan berpotensi tularkan rabies

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan ada 1.527 kasus Gigitan Hewan Penularan Rabies (GHPR) di DKI Jakarta selama 2023.

"Ada 1.527 kasus gigitan GHPR tahun 2023 dari dua rumah sakit rujukan di DKI Jakarta, yakni RSUD Tarakan dan RSPI Sulianti Saroso," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama saat dikonfirmasi di Jakarta.

Selain itu, Ngabila menegaskan, angka 1.527 tersebut tidak semuanya menjadi rabies, tetapi jumlah orang yang tergigit hewan.

"Sebagai bentuk pencegahan dan antisipasi terkena rabies semuanya dilakukan tata laksana di RS termasuk pemberian vaksin anti rabiesnya," kata Ngabila.

Baca juga: Pemprov DKI tingkatkan layanan vaksinasi dan sterilisasi hewan rabies

Adapun sebaran kasus GHPR DKI Jakarta selama Januari-Juni 2023, mayoritas korban berasal dari luar wilayah, yaitu sebanyak 363 kasus.

Kasus GHPR di wilayah Jakarta Selatan sebanyak 129, Jakarta Pusat (140), Jakarta Barat (232), Jakarta Timur (330) dan Jakarta Utara sebanyak 333.

Lalu, laporan kasus GHPR di dua rumah sakit rujukan di DKI Jakarta, yakni RSUD Tarakan sebanyak 703 kasus. Sedangkan di RSPI Sulianti Saroso sebanyak 824 kasus.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023