New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street mengakhiri hari bergejolak dengan sebagian besar menguat pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena pasar bangkit kembali dari penurunan besar dua hari berturut-turut.

Pasar, pada hari sebelumnya, jatuh setelah the Fed menetapkan jadwal kemungkinan untuk memangkas program stimulusnya.

Pada perdagangan akhir pekan ini, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 41,08 poin (0,28 persen) menjadi 14.799,40.

Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 4,24 poin (0,27 persen) menjadi 1.592,43, sedangkan indeks kompsoit teknologi Nasdaq turun 7,39 poin (0,22 persen) menjadi 3.357,25.

Indeks di Prancis, Jerman, dan Inggris semua dibuka menguat, tetapi jatuh setelah suku bunga obligasi pemerintah AS bergerak naik tajam pada tengah hari. Saham AS juga jatuh, tetapi kemudian pulih setelah cenderung berfluktuatif sepanjang hari.

Pasar telah gelisah sejak Ketua Federal Reserve Ben Bernanke pada Rabu mengatakan bahwa Fed berencana untuk mengurangi program pembelian obligasinya akhir tahun ini.

"Pasar sedang mencoba untuk naik kembali sedikit," kata David Levy, manajer portofolio Kenjol Capital Management.

Wells Fargo naik 2,2 persen dan anggota Dow, Procter & Gamble, naik 2,9 persen berada di antara perusahaan-perusahaan besar yang membukukan keuntungan. Sementara anggota Dow, Hewlett Packard, turun 2,3 persen.

Perusahaan perangkat lunak Oracle mengumumkan penggandaan dividennya dan memulai program pembelian kembali saham sebesar 12 miliar dolar AS, namun sahamnya masih tenggelam 9,3 persen karena laba kuartalannya datar, dengan penjualan jatuh sedikit di bawah harapan.

Morgan Stanley turun 1,0 persen setelah mengumumkan bahwa mereka menerima persetujuan peraturan untuk mengakuisisi sisa kepemilikan 35 persen dalam divisi pengelola kekayaan Morgan Stanley Smith Barney Holdings dari Citigroup senilai 4,7 miliar dolar AS. Citigroup turun 2,2 persen.

Perusahaan farmasi Allergan turun 3,7 persen setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat sahamnya menjadi "netral." Goldman mengutip penilaian dan pilihan yang lebih baik dalam sektor ini, menurut Forbes.com.

Harga obligasi terus menurun. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS tenor 10-tahun naik menjadi 2,51 persen dari 2,42 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun melonjak menjadi 3,57 persen dari 3,51 persen. Harga obligasi bergerak terbalik terhadap imbal hasil, demikian AFP melaporkan.

(SYS/A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013