Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan menemui perusahaan di Prefektur Miyagi, Jepang, untuk membahas program Specified Skilled Workers (SSW) dan program Technical Intern Trainee Program (TITP).

"Saya ingin perusahaan pemberi kerja di Miyagi agar memberikan upskilling bagi tenaga kerja Indonesia agar mereka dapat meningkatkan performa kerjanya di perusahaan bapak ibu," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: RI harap implementasi MoC ketenagakerjaan dengan Jepang terealisasi

Anwar menyampaikan bahwa pertemuan yang dilakukan di Prefektur Miyagi, Rabu, merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Pemerintah Perfektur Miyagi Jepang tentang percepatan penempatan pemagangan teknis Indonesia, Specified Skilled Workers, dan teknisi ke Jepang.

Sejak 1993, kata dia, Pemerintah Indonesia dan Jepang telah menjalin kerja sama perihal pengiriman peserta magang ke Jepang melalui program TITP, dan hingga kini pesertanya mencapai 110 ribu orang.

Baca juga: Kemnaker gandeng perusahaan Jepang kembangkan program pemagangan

Selain program TITP, Pemerintah Indonesia dan Jepang, juga mengadakan kerja sama pemagangan melalui program SSW yang dimulai dari tahun 2019, dan sampai Juni 2023, sebanyak 25.337 Pekerja Migran Indonesia yang bekerja di Jepang berstatus residensi SSW.

"Saya berharap jumlah peserta program pemagangan yang mengikuti program TITP dan program SSW akan semakin meningkat, khususnya di Prefektur Miyagi," tuturnya.

Baca juga: Kemnaker gelar pertemuan bisnis penyelenggara pemagangan di Jepang
Baca juga: Menaker: Peserta magang di Jepang adalah duta bangsa

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023