Kupang (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara meminta warga di sejumlah desa di kaki Gunung Ine Lika Kabupaten Ngada agar mewaspadai bau gas menyengat yang muncul dari gunung itu.

“Gunung Ine Lika ini sering mengeluarkan gas, sehingga warga yang berada di kaki gunung itu selalu kami imbau untuk melaporkan kepada kami jika mencium bau gas,” kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara Zakarias DG Raja di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu.

Baca juga: PVMBG imbau masyarakat tidak mendekati kawah Gunung Inielika

Hal ini disampaikan Zakarias saat menjadi pemateri dalam bimbingan teknis (bimtek) serta lokakarya bertema "Jurnalis Tangguh Bencana" yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC) yang berlangsung mulai Selasa (7/11) hingga Kamis (9/11).

Kegiatan itu menghadirkan 25 wartawan dari sejumlah organisasi, antara lain PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen), IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia), SMSI (Serikat Media Siber Indonesia), AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia), dan JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia), yang ada di NTT.

Dia mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya mendapatkan informasi dari warga bahwa ada seekor sapi yang mati ketika mencari makan di sekitar gunung tersebut saat bau gas menyengat di daerah itu.

Baca juga: PVMBG sebut NTT dikeliling oleh 25 gunung api aktif

Zakarias mengatakan bahwa Gunung Ine Lika berbeda dengan gunung pada umumnya, karena sangat kompleks jika dibandingkan dengan 24 gunung berapi lainnya di wilayah NTT.

Dia menambahkan bahwa keberadaan penyebaran gas yang berasal dari gunung tersebut bisa saja membunuh makhluk hidup, sehingga warga diminta agar selalu waspada.

“Yang bahaya kalau saat gunung mengeluarkan bau gas, kawasan sekitar berkabut. Tentunya gas akan tertahan di daerah itu dan tidak menyebar hingga ke udara, dan jika demikian maka akan berbahaya bagi warga sekitar,” ujar dia.

Baca juga: TNI AL dan peneliti Indonesia temukan puluhan gunung bawah laut di NTT

Status Gunung Ine Lika saat ini berada pada status Waspada atau Level II sejak Oktober 2023 lalu, setelah selama beberapa waktu lalu berada pada Level I atau Normal.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023