Solo (ANTARA News) - Petenis putri Indonesia Deria Nur Haliza maju ke babak final setelah mengalahkan petenis Jepang, dua set 6-4 dan 6-3 pada kejuaraan tenis junior internasional (ITF) Tugu Muda BNI 46 di Lapangan Tenis Manahan Solo, Sabtu.

Deria Nur Haliza (16) pada babak semifinal berhasil menghentikan petenis asal Jepang, Saya Usui, dengan skor 6-4 dan 6-3 dengan membutuhkan waktu selama 1,15 jam.

Deria yang kini memiliki ranking 595 ITF tersebut pada set pertama bermain taktis dengan pukulan-pukulan yang mematikan, tetapi sering dikembalikan lawannya putri asal Jepang itu.

Deria pada set pertama sempat ketinggalan 3-1 atas Saya Usui yang bermain ulet, tetapi petenis asal Grogobgan, Jawa Tengah itu, kemudian bangkit dengan menekan melalui pukulan ke arah sudut lapangan lawan. Putri tuan rumah itu mampu menyamakan kedudukan 3-3 dan akhirnya mampu menyelesaikan set pertama dengan skor 6-4.

Deria Nur Haliza memasuki set kedua pada awal game sering melakukanm kesalahan sendiri bola keluar maupun net, sehingga sempat ketinggal 2-3.

Namun, Deria Nur Haliza yang memiliki pukulan keras sering arahnya ke sudut lapangan lawan, sehingga sulit untuk dikembalikan lawan.

Bahkan, Deria Nur Haliza akhirnya dengan semangat dan kegigihannya mampu menyelesaikan set kedua dengan 6-3. Deria atas kemenangan ini, lolos ke babak final akan bertemu teman se-negaranya, Tami Grede yang lebih dulu lolos.

Tami Grede yang menempati unggulan kedelapan berhasil lolos ke babak final, setelah mengalahkan Putri Millenia dengan skor 6-3 dan 6-3.

Menurut Deria Nur Haliza, lawannya petenis putri asal Jepang, Saya Usui, belum pernah bertemu dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya.

"Saya Usui, merupakan petenis yang ulet, karena bola kemana pun selalu dikejar. Namun, saya akhirnya mampu mengalahkan dia," kata Deria Usai pertandingan.

Petenis Jepang tersebut, kata dia, sempat mengajak bermain reli panjang dengan melambungkan bola, tetapi dirinya sering mengembalikan bola dengan pukulan keras ke arah sudut tipis di dalam garis lapangan yang sulit dikembalikan lawan.

Menurut Deria, untuk maju ke babak final melawan Tami Grende akan bermain taktis untuk bisa meraih juara. Tami petenis tangguh, karena permainannya sulit dimatikan.

"Tami sulit dimatikan, bola kemana saja sering bisa dikejar. Saya bertemu dia dua kali, menang satu kali, satunya kalah. Saya pada pertandingan terakhir menang lawan Tami (6-1 dan 6-2)," kata Deria.

Menurut Tami Grende, diriya bisa lolos ke final setelah mengalahkan Putri Millenia dengan 6-3 dan 6-3 di semifinal.

"Saya pada pertandingan semifinal cukup kelelahan, karena pada pertandingan sebelumnya, Jumat (21/6), harus bertanding nomor tunggal dan ganda putri," kata Tami Grende.

Menurut Tami, untuk melawan Deria di babak final, Minggu (23/6) akan bermain lepas dan berupaya mengurangi kesalahan sendiri terutama pada bola servis," kata Tami.
(B018/M028)

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013