Bandung (ANTARA News) - Sekitar sembilan orang dilaporkan tewas serta ratusan rumah dan hotel hancur akibat terkena terjangan gelombang tsunami yang terjadi di wilayah pantai selatan Jabar, seperti Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis pada pukul 15.19 WIB setelah terjadi gempa tektonik 5,5 Skala Richter (SR). Berdasarkan keterangan yang dihimpun ANTARA News dari berbagai sumber, kesembilan orang tersebut, di antaranya lima orang tewas di Pantai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya dan empat orang ditemukan di Pantai Pangandaran, Ciamis. Korban di Pantai Pangandaran Ciamis tersebut ditemukan tersangkut di pepohonan di dekat kawasan pantai serta sebagian lagi tertimpa bangunan hotel. Kemudian di Pantai Cijulang satu orang tewas. Warga Karangsari, Pananjung, Pangandaran, Ciamis, Hardi, menyebutkan, jumlah orang tewas kemungkinan bertambah karena saat ini banyak yang tertimpa bangunan hotel dan rumah serta sebagian lagi warga masih panik. Ia menyebutkan kecepatan gelombang tsunami itu sendiri sekitar 40 kilometer yang langsung menghantam ratusan hotel dan rumah yang posisinya berada 100 meter dari garis pantai. Bahkan, lanjut dia, beberapa mobil para pengunjung yang baru datang juga tanpa ampun langsung dihantam ombak besar. "Paling tidak tinggi ombaknya mencapai lima meter dan langsung menghantam rumah dan hotel yang ada di tepi pantai," katanya. Warga Cijulang, Ida, menyebutkan tingginya ombak yang menghantam Cijualng mencapai 1,5 meter dengan menghancurkan ratusan rumah Pantai Sindang Legok, Cijulang, Pantai Legok Cimarak dan Pantai Batu Karas Cijulang. "Dari informasi, nelayan yang melaut hilang ketika terjadi gelombang besar yang menghantam perahunya," ujarnya. Sementara itu, pihak Kecamatan Cijulang langsung memberikan peringatan kepada warga setempat untuk menghindari kawasan pantai guna menghindari munculnya gelombang susulan. Mengungsi Sebelumnya dilaporkan, warga dusun Batu Karas dan Sang Hyang Kalang, Kecamatan Cijulang, Ciamis, Senin terpaksa mengungsi setelah sebelumnya di tempat tersebut terasa ada guncangan gempa. Saksi warga dusun Mandala, Desa Batu Karas, Cijulang, Ciamis, Kohar Rudiantono (42), mengatakan, sejak pukul 16.45 WIB sejumlah warga asal dusun Batu Karas dan Sang Hyang Kalang, mengungsi ke lokasi dusun Mandala yang jaraknya tiga kilometer dari tempat tinggalnya. "Ketika mereka datang ke Mandala memang ada korban yang sudah sampai sini, karena tergulung ombak dan bajunya basah kuyup," katanya. Sementara itu, Kasubdit Mitigasi Bencana Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), DR Surono, mengatakan wilayah di Pangandaran dimungkinkan terkena musibah tsunami mengingat besaran gempa yang dilaporkan United States Survey Geological (USGS) mencapai 7,2 Skala Richter (SR). Ia mengatakan lokasi episentrum gempa sendiri berada sekitar 260 arah selatan Kota Bandung di 9,295 LS- 107,347 BT dan kedalamannya 48 kilometer. "Kekuatan gempanya cukup besar dan bisa saja memicu terjadinya tsunami," ujarnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006