Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) A Fachri Radjab menegaskan instansinya gencar dan konsisten menyosialisasikan antisipasi cuaca ekstrem menjangkau warga pelosok seluruh daerah, termasuk Papua.

"Setiap hari di sepanjang tahun terus kami lakukan, langsung atau tak langsung menjangkau seluruh warga, hingga Papua," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan sosialisasi itu dikemas melalui kegiatan belajar mengajar yang disebut sekolah lapang membahas seputar perubahan cuaca dan iklim.

Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kepekaan warga pelosok terhadap ancaman yang bakal dihadapi mereka yang jauh dari pusat kota di Papua.

Ia mencontohkan kegiatan belajar mengajar cuaca BMKG diberikan kepada ratusan warga tersebar di empat daerah di Papua, yakni Sorong (Papua Barat Daya), Biak dan Jayapura (Papua), dan Merauke (Papua Selatan). Kelas mengajar BMKG di sejumlah daerah itu telah selesai pada Agustus lalu.

Baca juga: BMKG tingkatkan literasi petani terhadap iklim, cegah krisis pangan

Sosialisasi antisipasi cuaca ekstrem dampak perubahan iklim global untuk warga Papua, menjadi isu strategis dan mendapat perhatian anggota Komisi V DPR RI untuk dilaksanakan BMKG.

Anggota Komisi V DPR RI Willem Wandik mengatakan hal itu karena hampir setiap hari ​​​​​​ada hujan intensitas tinggi mengguyur daerah tersebut pada tahun ini.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada saat yang sama terjadi kekeringan hingga menimbulkan kebakaran yang menghanguskan 53 ribu hektare lebih kawasan hutan dan lahan di Papua.

Oleh sebab itu, secara khusus dia meminta pemerintah memperhatikan kondisi keselamatan warga Papua yang paling berisiko mengalami dampak buruk cuaca ekstrem.

"Disosialisasikan, dialokasikan pula dananya untuk Papua sebab perubahan iklim ini memengaruhi siklus tanam petani dan berdampak pada kesejahteraan petani lalu berujung kemiskinan," kata dia.

Baca juga: BMKG minta petani tembakau pantau kondisi cuaca di musim kemarau basah
Baca juga: Kepala BMKG: Perubahan iklim ancam ketahanan pangan Indonesia
Baca juga: BMKG tingkatkan pemahaman tentang cuaca dan iklim lewat Sekolah Lapang

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023