Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para pimpinan daerah yang wilayahnya berada di atas lempeng tektonik, seperti di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Papua, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan prosedur tetap (Protap), menyusul terjadinya gempa bumi dan tsunami di Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin sore. "Saya berharap dengan pengalaman gempa dan tsunami di Pangandaran, Ciamis ini, para pimpinan daerah, gubernur, bupati, yang wilayahnya merupakan bagian dari atau di atas lempeng tektonik, `ring of fire`, untuk melakukan langkah-langkah peningkatan kewaspadaan dan mempersiapkan protap yang ada," katanya di halaman Istana Negara-Istana Merdeka, Jakarta, Senin sore. "Dengan demikian, kalau ada apa-apa meskipun tidak kita kehendaki, kita sudah siap dan kita bisa mengurangi jumlah korban," tambahnya saat memberikan keterangan kepada pers usai menerima para siswa Indonesia yang berhasil merebut empat emas dan satu perak pada Olimpiade Fisika ke-37 di Singapura pada 8-16 Juli 2006. Presiden Yudhoyono mengingatkan bahwa ketika gempa bumi dan tsunami melanda Aceh pada tahun 2004, sudah ada penjelasan bahwa sejumlah wilayah Indonesia memang menjadi daerah rawan terhadap gempa bumi atau tsunami dan ada pergeseran "Lempeng tektonik yang membentang di negara kita ini, bagian barat Sumatera, bagian selatan Jawa, naik ke atas melalui Sulawesi sampai ke arah Filipina, ke timur ke arah Papua, itu semua daerah yang rawan dan ada pergeseran terjadinya gempa," katanya mengingatkan. "Dan memang kita tidak pernah tahu kapan, di mana, bentuknya seperti apa gempa itu dan kekuatannya berapa. Karena itu tidak lain adalah kesiagaan, kewaspadaan dan langkah-langkah dari semua pimpinan daerah di tempat-tempat itu untuk menyiapkan segala langkah-langkah apabila gempa itu datang," kata Yudhoyono lagi. Sebelumnya pada Senin sore Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima laporan bahwa telah terjadi gempa bumi diikuti Tsunami di pantai Selatan Kabupaten Ciamis, tepatnya di pantai Pangandaran, yang menewaskan lima orang. Kasubdit Mitigasi Bencana Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr Surono, mengatakan wilayah di Pangandaran dimungkinkan terkena tsunami mengingat besaran gempa yang dilaporkan United States Survey Geological (USGS) mencapai 7,2 Skala Richter (SR). Lokasi episentrum gempa sendiri berada sekitar 260 arah selatan Kota Bandung di 9,295 LS- 107,347 BT dan kedalamannya 48 kilometer. Sebagian wilayah Jawa Barat bagian selatan terutama Bandung, juga diguncang gempa tektonik pada Senin sore pukul 15:19.22 WIB dengan pusat gempa di 170 kilometer ke arah selatan Pantai Sindang Barang, Cianjur. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandung, Hendri Surbakti, di Bandung, Senin, mengatakan, episentrum gempa tersebut berada di 9,46 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107,19 derajat Bujur Timur (BT) dengan kekuatan gempa (magnitudo) 5,5 Skala Richter (SR). "Sedangkan kedalaman dari epinsentrum gempa tersebut tersebut 33 kilometer," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006