Saya berharap yang terbaik untuk SMBR di masa yang akan datang dengan jajaran pengurus yang baru, semoga SMBR semakin maju semakin jaya dan semakin sukses, saya juga berharap agar kesejahteraan karyawan semakin meningkat,
Jakarta (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menyetujui untuk mengangkat Suherman Yahya yang sebelumnya menjabat Direktur Fungsi Operasi menjadi Direktur Utama perseroan.

Suherman Yahya menggantikan Daconi Khotob yang telah diberhentikan secara hormat oleh perseroan, sebagaimana dalam RUPSLB di Jakarta, Kamis.

Selain itu, pemegang saham menyetujui pengunduran diri Franciscus M.A. Sibarani sebagai Komisaris Utama, yang kemudian digantikan oleh Alex Iskandar Munaf.

Kemudian, pemegang saham juga mengangkat Muhammad Syafitri menjadi Direktur Fungsi Operasi yang sebelumnya dijabat oleh Suherman Yahya.

Baca juga: Semen Indonesia raih pendapatan Rp27,7 triliun seiring naiknya ekspor

Dalam kesempatan ini, Mantan Direktur Utama SMBR Daconi Khotob menyampaikan apresiasi kepada setiap insan perseroan yang telah bekerja sama selama tujuh tahun terakhir.

“Saya berharap yang terbaik untuk SMBR di masa yang akan datang dengan jajaran pengurus yang baru, semoga SMBR semakin maju semakin jaya dan semakin sukses, saya juga berharap agar kesejahteraan karyawan semakin meningkat,” ujar Daconi.

Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris perseroan saat ini diantaranya Komisaris Utama/ Independen Alex Iskandar Munaf, Komisaris Independen Chowadja Sanova, Komisaris Inosentius Samsul, serta Komisaris Hadi Daryanto.

Kemudian, Dewan Direksi diantaranya Direktur Utama Suherman Yahya, Direktur Fungsi Operasi Muhammad Syafitri, serta Direktur Fungsi Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Rahmat Hidayat.

Baca juga: PUPR: Semen ramah lingkungan membantu Indonesia capai target NDC

Entitas usaha BUMN PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini membukukan pendapatan yang naik 10 persen year on year (yoy) menjadi Rp1,45 triliun pada kuartal III-2023, yang ditopang oleh penjualan semen yang mencapai Rp1,42 triliun.

Selama periode ini, laba bersih perseroan tercatat tumbuh 25 persen (yoy) menjadi Rp53,96 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu, yang ditopang oleh penurunan beban bunga sebagai dampak dari refinancing utang bank dan percepatan pembayaran pokok pinjaman kredit sindikasi.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023