Harapannya semua bisa memanfaatkan digitalisasi ini sebagai pendukung dalam pemasaran
Buleleng, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, mendampingi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah itu mengembangkan metode penjualan secara digital sebagai upaya menjangkau pasar yang lebih luas.

"Sampai sekarang Buleleng telah memiliki hampir sebanyak 66 ribu pelaku UMKM. Harapannya semua bisa memanfaatkan digitalisasi ini sebagai pendukung dalam pemasaran," kata Sekretaris Daerah Buleleng Gede Suyasa dalam sambutan saat kegiatan Gerakan Maju (Gema) UMKM Buleleng 2023 di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Singaraja, Kamis.

Ia mengatakan pemanfaatan teknologi digital di era modern seperti sekarang ini penting karena apapun bisa dipermudah dan lebih cepat, yang secara otomatis produktivitasnya akan meningkat.

Adapun indikator pencapaian yang akan dievaluasi oleh dinas yang menaungi seperti jumlah UMKM yang mengimplementasikan digitalisasi ini, sekaligus berapa UMKM yang sudah memanfaatkan digitalisasi dalam transaksinya.

Dengan adanya PLUT, Suyasa optimistis pelaku UMKM yang masih menggunakan sistem konvensional akan mendapatkan pendampingan secara berkala sehingga bisa meningkatkan kualitasnya utamanya dari sisi pengemasan, branding dan pemasaran.

"Pemerintah daerah berharap program ini bisa berkelanjutan sehingga pelaku UMKM selalu mengikuti update kebutuhan pasar," katanya.

Baca juga: Pemkab Buleleng siapkan Perda toko ritel wajib jual produk UMKM

Baca juga: Pemkab Buleleng fasilitasi pemuda jadi wirausaha


Salah satu wujud nyata pendampingan UMKM yang telah dilakukan kali ini dengan menggandeng Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di mana ada sebanyak 18 UMKM di Desa Wisata yang sudah disurvei 54 mahasiswa dari Prodi D4 Pengelolaan Perhotelan.

Ketua Prodi D4 Pengelolaan Perhotelan Undiksha, Dr. Ni Made Ary Widyastini menjelaskan para mahasiswa bertugas mendampingi dan menggali apa saja permasalahan yang dihadapi para pelaku UMKM. Permasalahan yang didapat lalu diberikan solusi supaya langkah untuk menaikkan kelas dari UMKM perlahan bisa terealisasi.

"Jadi tugas mereka (mahasiswa) yakni mendampingi UMKM yang ada di desa wisata baik untuk pembukuan, re-desain, termasuk branding jadi sesuai dengan yang dibutuhkan mitra (UMKM). Outputnya nanti adalah bagaimana meningkatkan kelas dari UMKM dan mewujudkan langkah yang diharapkan pemerintah," kata dia.

Terpisah, salah satu pelaku UMKM Gula Aren Asal Desa Sudaji, Ni Luh Ariani menyambut baik kegiatan itu karena banyak masyarakat yang mengetahui dan membeli produknya dengan keunikan tersendiri.

Hal tersebut juga tidak lepas peran Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM (DisdagperinkopUKM) Buleleng yang telah membina serta membantu dari sisi perijinan sehingga dapat meningkatkan kualitas usaha yang didirikannya tahun lalu tersebut.

"Saya berterima kasih karena telah diizinkan mengikuti kegiatan ini, dan semoga ke depannya saya kembali diikutsertakan," katanya.

Kegiatan Gema UMKM kali ini bertema "Melalui Transformasi Digital, Kita Wujudkan UMKM Naik Kelas dengan Kemampuan Bersaing dan Koperasi yang Modern" diisi dengan berbagai kegiatan khusus untuk pengembangan kualitas dari pelaku UMKM baik yang baru merintis atau yang sudah berjalan.

Baca juga: Pemprov Bali sasar 2.000 hektare lahan di Buleleng ditanami mangrove

Baca juga: KSP sebut Bandara Bali Utara adalah kebutuhan

Pewarta: Rolandus Nampu/IMBA Purnomo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023