Magelang (ANTARA News) - Sedikitnya 35 warga Kebumen hingga saat ini dinyatakan hilang dan diperkirakan ditelan gelombang besar pantai selatan Jawa Tengah itu, Senin (17/7). "Data dari Satlak yang terakhir ada 35 orang yang masih dinyatakan hilang, kemungkinan besar hanyut terbawa gelombang pantai, mereka antara lain pemancing dan wisatawan," kata Petugas Humas Pemda Kabupaten Kebumen Adi Nugroho yang dihubungi via telepon dari Magelang, Senin malam. Ia menjelaskan, mereka tercatat hilang di Pantai Suwuk Kecamatan Puring dan Pantai Logending Kecamatan Ayah. Sebanyak 36 desa di Kabupaten Kebumen berada di kawasan pantai selatan meliputi Kecamatan Mirit, Ambal, Bulus, Klirong, Petanahan, Puring, Buayan dan Ayah. Ia menjelaskan, di Pantai Logending ditemukan enam sepeda motor tanpa pemilik sedangkan sekitar 20 warung rusak disapu gelombang setinggi sekitar tiga meter yang menghempas ke pantai sejauh sekitar 150 meter. Sedangkan di Pantai Suwuk sekitar 20 warung juga rata dengan tanah dan seorang anak berumur 10 tahun bernama Umi meninggal dunia akibat disapu gelombang pantai setinggi sekitar tiga meter yang menghempas ke pantai sejauh sekitar 500 meter. Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Pemda Kabupaten Kebumen drh. Jatmiko, katanya, sekitar 700 perahu nelayan rusak disapu gelombang. Di Pantai Karang Duwur, katanya, gelombang setinggi lebih dari lima meter telah memporak-porandakan sekitar 150 perahu nelayan setempat. Hempasan gelombang di pantai itu mengenai bukit yang letaknya tidak jauh dari bibir pantai. Di Pantai Pasir dan Pantai Argopeni Kecamatan Ayah masing-masing sekitar 370 dan 125 perahu nelayan rusak diterjang gelombang besar. "Rumah-rumah penduduk kosong ditinggal mengungsi ke tempat saudara-saudaranya yang relatif aman karena jauh dari pantai, mereka ketakutan," katanya. Sekitar 100 warga lainnya hingga saat ini mengungsi ke Pendopo Kantor Kecamatan Puring. Mereka umumnya para ibu dan anak-anak berasal dari kawasan Pantai Suwuk di Desa Tambak Mulyo Puring. Wakil Bupati Kebumen KH Nasiruddin Al Mansyur Senin (17/7) malam menuju ke sejumlah lokasi bencana gelombang besar pantai selatan itu, sedangkan Bupati Kebumen Rustriningsih direncanakan meninjau lokasi bencana di daerah itu Selasa (18/7), kata Adi Nugroho. Pemda telah membuka Posko Satlak Penanggulangan Bencana dan Posko PMI di Puring dan Ayah untuk mengkoordinasikan penyaluran bantuan kepada korban. Warga di sekitar Pantai Ayah atau Logending, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jateng mendengar suara dentuman keras sesaat sebelum terjadinya gelombang besar (tsunami). Tsunami dan sejumlah gempa bumi sebanyak dua kali, masing-masing berkekuatan 6,8 pada skala Righter (SR) dan sekitar 5,0 SR dirasakan warga Pangandaran dan kota-kota lain selatan Jawa Barat. Sebelumnya, gempa yang terjadi pada 9,41 Lintang Selatan dan 107, 19 Bujur Timur itu berada di Selatan Pulau Jawa tepatnya di Samudera Hindia dan pusat gempa sendiri berjarak 620 kilometer dari Bandung ke arah Selatan dan berkedalaman 33 kilometer dari permukaan laut.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006