Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali, Minggu, bertolak ke Arab Saudi untuk membahas dampak pemotongan kuota haji 20 persen, demikian disampaikan Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat.

Tidak hanya soal kuota, Menag juga akan membahas tentang pemondokan, katering, angkutan jemaah dan potensi kerugian Rp800 miliar.

"Ya, benar. Menteri telah berangkat Minggu siang," kata Bahrul Hayat kepada Antara di Jakarta, Minggu.

Bahrul tak menjelaskan secara detail alasan Menag memutuskan bertolak ke Saudi, setelah pada Sabtu membatalkan rencana tersebut karena Menteri Haji Arab Saudi telah mengirim surat bahwa pemotongan kuota haji sebesar 20 persen sudah final.

Ia hanya menegaskan, kepergian Menag bertujuan untuk mematangkan seluruh persiapan jemaah haji dari Tanah Air.

Sementara itu, Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Zubaidi juga membenarkan bahwa Menag telah bertolak ke tanah suci, pada Minggu, sekitar pukul 11.50 WIB.

Menurut Zubaidi, misi rombongan Menteri Agama ke Saudi adalah menyampaikan surat Presiden Susilo Bambang Yudhoyon kepada Raja Abdullah, serta membicarakan dampak pengurangan kuota.

"Sesuai surat Menteri Haji, pengurangan kuota jamaah haji sebesar 20 persen itu memang sudah final, sehingga misi Menteri Agama ke Saudi untuk membahas dampak dari pemotongan kuota," terang Zubaidi.

Zubaidi menambahkan, bahwa selain menyempaikan surat Presiden Yudhoyono, Menteri Agama akan membahas dampak dan kompensasi pengurangan kuota tahun ini.

Bila kompensasi dalam bentuk kuota tambahan bisa diperoleh pada tahun depan menjadi 120 persen, maka antrian jemaah diharapkan tidak semakin panjang akibat pengurangan kuota tahun ini.

Sementara itu, terkait pengurangan kuota ini, Kementerian Agama memiliki tiga opsi, yakni pertama meminta agar visa untuk calon jemaah haji non kuota yang biasanya dialokasikan oleh Pemerintah Saudi, bisa dimasukkan ke dalam kuota.

Kedua, meminta kompensasi atas potensi kerugian Pemerintah Indonesia akibat adanya kebijakan pemotongan ini yang mencapai Rp800 miliar.

Serta, opsi ketiga yakni meminta agar kuota Haji Indonesia pada 2014 ditambah 20 persen dari kuota dasar yang ditetapkan sebesar 211.000 calon jamaah.

"Memperjuangankan (penambahan) kuota haji untuk tahun-tahun berikutnya juga sangat penting agar dapat meminimalkan dampak pengurangan kuota haji tahun ini," tegas Zubaidi.

"Itulah sebabnya Menag berangkat ke Saudi, meski pengurangan 20 persen sudah final," demikian Zubaidi.

Pewarta: Edy Supriatna Sjafei
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013