Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan hingga saat ini pihaknya telah melatih lebih dari seribu orang pemimpin digital melalui program Digital Leadership Academy (DLA)

"Hingga hari ini, 1.112 peserta telah mengikuti berbagai Program DLA," ujar Budi Arie dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Upaya mempercepat transformasi digital membutuhkan kehadiran pemimpin digital di semua sektor. Sejak tahun 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meluncurkan program DLA. Budi Arie mengatakan program pelatihan digital itu diperuntukkan bagi pemimpin-pemimpin Indonesia dari sektor publik maupun privat.

Melalui program DLA, diharapkan mulai dari eksekutif top, pembuat kebijakan, serta pelaku usaha mampu merumuskan kebijakan, menginisiasi inovasi digital, dan mendorong peningkatan daya saing ekonomi digital di Indonesia.

"Kepemimpinan digital menjadi salah satu komponen utama yang dibutuhkan. Transformasi digital menuntut terciptanya strategi jangka panjang, yang melibatkan seluruh pimpinan untuk berinovasi dengan teknologi," kata Menteri Budi Arie.

Baca juga: Menkominfo: Pemimpin digital miliki kemampuan adaptasi dan kecerdasan

Era digital menyebabkan disrupsi yang membuat keahlian-keahlian digital menjadi penting dan dibutuhkan. Bahkan, kata Menkominfo, terdapat perubahan budaya yang berbeda dengan era konvensional, seperti remote working (bekerja dari jarak jauh) dan pengambilan keputusan berbasis data.

"Pemimpin yang ahli dalam analytical thinking (berpikir analitis) dan creative thinking (berpikir kreatif) masih sangat dibutuhkan. Untuk itu, para pemimpin di era digital harus melakukan upskilling (menambah keterampilan) terlebih dahulu," ucap dia.

Menurut Budi Arie, dalam program Digital Leadership Academy, ada beberapa tema yang relevan di era digital, mulai dari digitalisasi bisnis, keamanan siber, hingga tata kelola pemerintahan.

"Di tahun 2023 ini, program Digital Leadership Academy dibagi dalam tiga skema yaitu Smart Digital Leader Indonesia Maju, Smart Digital Leader Makin Digital, dan Smart Digital Leader Province," kata pria yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu.

Program Digital Leadership Academy bekerja sama dengan berbagai mitra, khususnya universitas ternama dunia yaitu University of Cambridge, Oxford Internet Institute, Imperial College London, Harvard Kennedy School, MIT, Cornell University, National University of Singapore, dan Tsinghua University.

Baca juga: Kepemimpinan digital dinilai penting menjawab tantangan digitalisasi

Baca juga: Wamenkominfo nilai inovasi penting percepat transformasi digital

Baca juga: Menkominfo: RI optimalkan pertumbuhan ekosistem digital

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023