Kita punya domestic market yang besar, ini sebuah luxury
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong industri logam, termasuk baja dan besi yang berkelanjutan agar semakin mendukung pertumbuhan ekonomi.

Hal itu dikarenakan kondisi perekonomian yang didukung dengan kinerja sektor industri logam dasar termasuk di dalamnya besi dan baja yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,86 persen secara tahunan (year-to-year/yoy).

“Kita punya domestic market yang besar, ini sebuah luxury. Punya bahan baku, punya tenaga kerja, punya teknologi, punya market, dan bisa ekspor, mau minta negara mana lagi yang punya seperti ini. Indonesia juga adalah the largest steel production pasti di ASEAN,” kata Airlangga di Jakarta, Kamis.

Airlangga menyampaikan, industri baja global sendiri merupakan industri dengan kelebihan kapasitas yang signifikan sehingga mampu berdampak bagi negara tujuan ekspor.

Untuk itu, pemerintah juga terus berupaya untuk menjaga capaian perkembangan dan iklim industri besi dan baja dalam negeri agar tetap dapat bersaing.

Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa investasi untuk mengganti impor produk-produk besi dan baja perlu untuk terus didorong.

Investasi tersebut dengan menerapkan prinsip berkelanjutan untuk mendukung pencapaian dekarbonisasi.

Hal itu dikarenakan industri besi dan baja memiliki konsumsi energi yang tinggi sehingga menghasilkan emisi karbon yang tinggi.

Untuk itu, pemerintah terus memberikan dukungan bagi pelaku usaha industri besi dan baja yang menerapkan prinsip berkelanjutan.

Selain dukungan tersebut, pemerintah juga melakukan sejumlah upaya lain untuk mendorong pertumbuhan industri baja nasional melalui P3DN yang diterapkan pada berbagai sektor mulai otomotif, energi, infrastruktur dan PSN.

Kemudian kebijakan SNI wajib, kebijakan substitusi impor produk baja, serta pengendalian impor berdasarkan evaluasi atas kemampuan produsen dalam negeri dengan menyusun Neraca Komoditas.

Lebih lanjut, pemerintah juga berupaya meningkatkan daya saing industri baja nasional melalui kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) agar dapat bersaing di pasar global, mendorong investasi dengan menerapkan berbagai insentif investasi seperti tax holiday dan tax allowance.

“Saya harap dengan adanya pameran yang ada ini semoga industri baja kita dapat terus semakin kuat,“ pungkasnya.

Baca juga: Kemenperin: Sektor ILMATE tumbuh 10 persen di triwulan III 2023
Baca juga: Kemenperin cetak lulusan vokasi yang langsung terserap industri logam


Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023