Tidak ada rekomendasi percepatan
Jakarta (ANTARA) - Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA) Dr. Akihito Tanaka tidak meminta pembangunan MRT Fase 3  Jakarta jalur timur-barat dipercepat dari rencana Agustus 2024.

"Tidak ada rekomendasi percepatan dari presiden JICA, tetap 'on track' (sesuai jadwal) cuma yang mau kita akselerasi adalah prosesnya," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat di Stasiun Bundaran HI Jakarta, Kamis.

MRT Fase III, menurut ​​​​Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya, membentang dari timur ke barat yakni dari Cikarang di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ke Balaraja, Provinsi Banten sepanjang 84,10 kilometer (km).

Proyek itu sendiri mendapat dukungan pembiayaan dari Jepang sebagai investor utama senilai Rp160 triliun dan PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memulai pembangunannya pada Agustus 2024. 

Tuhiyat menjelaskan proses tersebut meliputi pinjaman (loan), permintaan (official request mission) dan sebagainya yang menjadi pembahasan dalam kunjungan JICA.

Baca juga: MRT Jakarta tambah fitur baru di aplikasi MyMRTJ

Lebih lanjut, sehingga dia menegaskan bukan peletakan batu pertama (groundbreaking) ataupun pembangunan MRT yang diminta dipercepat dalam pembahasan pada pertemuan tersebut.

Dia menambahkan, kedatangan JICA hanya untuk memastikan akselerasi Depo Lebak Bulus serta meninjau area bengkel (workshop) dan tempat inspeksi kereta konstruksi fase 2 MRT yang masih dalam tahap pembangunan.

"Bapak Presiden JICA dan jajaran melihat apakah kondisi depo hingga kereta. Mereka apresiasi," jelasnya.

Tuhiyat menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Jepang melalui JICA sehingga MRT Jakarta fase 1 dapat terwujud dan beroperasi melayani masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih terhadap dukungan serupa dalam konstruksi fase 2 yang sedang dikerjakan.

Baca juga: Ini penegasan MRT Jakarta terkait aplikasi MyMRTJ

PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan jalur MRT fase 2A Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota dapat beroperasi antara 2028 atau 2029.

Investasi untuk proyek MRT Jakarta (MRTJ) Fase 2 hingga 2029 diproyeksikan mencapai Rp25,3 triliun.

Sebelumnya, Presiden JICA Dr. Akihito Tanaka mengunjungi Depo Lebak Bulus dan menyampaikan MRT Jakarta telah menjadi operator kelas dunia dalam waktu yang singkat yaitu empat tahun.

"Pada kurun waktu 2012-2015, saat saya menjabat sebagai Presiden JICA sudah melihat pentingnya Jakarta memiliki MRT dan berharap dapat segera beroperasi,” kata Akihito di Depo MRT Lebak Bulus Jakarta, Minggu (29/10).

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023