Sanya (ANTARA) - Simposium Kerja Sama Maritim dan Tata Kelola Laut Global digelar di Sanya, Provinsi Hainan, China selatan, pada Rabu (8/11).

Lebih dari 300 pakar, akademisi, dan perwakilan dari organisasi internasional serta departemen kelautan terkait dari 30 lebih negara dan kawasan menghadiri forum yang digelar selama dua hari tersebut, yang akan membahas sejumlah topik, seperti tantangan dalam tata kelola laut global dan pengembangan perikanan laut yang berkelanjutan.

Wang Hong, wakil menteri sumber daya alam China, dalam pidatonya menyoroti partisipasi China dalam kerangka kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tata kelola laut dan pembuatan peraturan kelautan, serta peran konstruktif China dalam regulasi yang berkaitan dengan sejumlah bidang seperti pertambangan laut dalam, konservasi keanekaragaman hayati laut, dan sebagainya.

Wu Shicun, presiden Pusat Kerja Sama Maritim dan Tata Kelola Laut Huayang (Huayang Center for Maritime Cooperation and Ocean Governance), menekankan pentingnya mengakui lautan sebagai habitat bersama bagi umat manusia dan perlunya mengatasi dampak perubahan iklim serta eksploitasi laut yang sifatnya tidak berkelanjutan.

Pertama kali digelar pada 2020, simposium ini telah menyelenggarakan empat edisi. Tujuan dari simposium ini adalah untuk memajukan perlindungan laut dan sumber daya laut global dari perspektif akademis, serta mendorong diskusi tentang tata kelola laut dan kerja sama maritim internasional. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023