Kami minta pemerintah mencari solusi agar RS Indonesia ini dapat berjalan dan tidak terhenti operasional-nya
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid meminta pemerintah untuk segera mencari solusi agar rumah sakit Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, bisa terus beroperasi, menyusul bahan bakar yang mulai menipis.

"Kami minta pemerintah mencari solusi agar RS Indonesia ini dapat berjalan dan tidak terhenti operasional-nya," kata Meutya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: RS Indonesia di Gaza akan hentikan operasi karena kehabisan BBM

Baca juga: Relawan MER-C sebut Israel masih terus serang area dekat RS Indonesia


Dia menyebut bahwa bantuan kemanusiaan akan terus diupayakan dikirimkan, setelah bantuan tahap pertama dari pemerintah yang sudah dikirimkan ke Palestina.

"Kita dorong bantuan kemanusiaan. Tahap pertama sudah berangkat dan ini akan berlanjut terus. Apalagi ini untuk kepentingan rumah sakit,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Atef al-Kahlout, menyatakan bahwa rumah sakit tersebut akan berhenti beroperasi secara total karena kehabisan bahan bakar.

"Hari ini, Kamis tanggal 9 November 2023, solar untuk RS Indonesia tersisa 1.100 liter dan ini hanya cukup untuk satu hari saja," kata dia.

Baca juga: Kemlu tegaskan RS Indonesia di Gaza dibangun untuk tujuan kemanusiaan

"RS Indonesia akan berhenti beroperasi total besok jika tidak ada solar untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik," kata al-Kahlout pada akun lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia di platform X, Kamis (9/11).

Adapun pada Rabu (8/11), relawan MER-C yang berada di RS Indonesia, Fikri Rofiul Haq, mengatakan kepada ANTARA bahwa bantuan kemanusiaan belum bisa masuk ke wilayah utara Gaza di mana RS Indonesia berada.

"Memang ada beberapa truk yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza, tapi (bantuan) dari beberapa truk itu belum bisa dibagikan secara merata," ujar Fikri.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023