Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Senin berguguran terseret memburuknya indeks bursa regional yang dimotori Hang Seng Hong Kong menyusul naiknya suku antarbank di Shanghai.

IHSG BEI ditutup turun 85,91 poin atau 1,90 persen ke posisi 4.429,46, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 12,62 poin (1,63 persen) ke level 724,25.

Saham-saham Hong Kong memperpanjang pelemahan Senin karena kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi China di tengah lonjakan suku bunga antarbank baru-baru ini di Shanghai, dengan harga saham keuangan berjatuhan.

"Yang terburuk dari krisis likuiditas mungkin sekarang di belakang mereka, tapi kami percaya suku bunga antarbank akan tetap pada tingkat tinggi setidaknya sampai minggu kedua Juli," kata ekonom Standard Chartered China Stephen Green dikutip MarketWatch.

Indeks komposit Shanghai melemah 5.30%, penurunan harian terendah dalam hampir empat tahun, dan ditutup pada posisi 1.963,24--penutupan terendah pertama di bawah level psikologis 2.000-poin sejak Desember tahun lalu.

Sementara kepala riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan,"Minimnya sentimen positif di pasar saham kembali menekan indeks BEI, pelemahan juga terjadi di kawasan Asia."

Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan kembali melemahnya IHSG dipicu kekhawatiran melambatnya ekonomi China sehingga bursa regional Asia serempak melemah.

Dari dalam negeri, lanjut dia, kenaikan BBM tentu akan berpengaruh terhadap inflasi, namun di sisi lain akan mampu meredam defisit APBN dan neraca perdagangan.

Sepanjang perdagangan hari ini tercatat membukukan frekuensi 158.819 kali transaksi dengan volume 3,566 miliar lembar saham senilai Rp4,796 triliun. Saham yang menguat 61, sementara yang melemah 246 saham, dan 70 saham stagnan.

Dari bursa regional dilaporkan, indeks Hang Seng melemah 449,33 poin (2,22 persen) ke level 19.813,98, indeks Nikkei-225 turun 167,35 poin (1,26 persen) ke level 13.062,78, dan Straits Times melemah 44,47 poin (1,42 persen) ke posisi 3.080,07.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013