Vietnam Airlines mempertimbangkan untuk membuka rute penerbangan langsung Ho Chi Minh City dan Denpasar."
Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Vietnam Airlines mempertimbangkan untuk membuka penerbangan langsung Ho Chi Minh City dan Denpasar, Bali, setelah penerbangan langsung Ho Chi Minh City dan Jakarta Desember lalu, kata Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Nguyen Xuan Thuy di Jakarta, Senin.

"Kami mendapat informasi bahwa Vietnam Airlines mempertimbangkan untuk membuka rute penerbangan langsung Ho Chi Minh City dan Denpasar, " kata Dubes Thuy dalam wawancara dengan Antara dan the Jakarta Post sehubungan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Vietnam Trung Tan Sang ke Indonesia pada 27-28 Juni.

Menurut dia, jumlah penumpang yang menggunakan penerbangan langsung Ho Chi Minh City-Jakarta-Ho Chi Minh City cenderung meningkat dan untuk musim libur, jumlah penumpang dapat mencapai 90 persen.

Vietnam Airlines melakukan penerbangan langsung Ho Chi Minh City dan Jakarta pada Selasa, Rabu, Jumat dan Minggu.

Bagi Vietnam Airlines, penerbangan langsung menghubungkan Vietnam dan Indonesia itu merupakan yang pertama dan rute internasional baru kedua yang ditawarkan tahun lalu.

Dubes Thuy menggarisbawahi pentingnya rute penerbangan langsung itu bagi kota-kota Vietnam dan Indonesia.

Hubungan itu tidak hanya untuk memenuhi permintaan untuk transportasi bagi dua bangsa yang meningkat tetapi menyumbang bagi penguatan hubungan bilateral dan mendorong konektivitas ASEAN serta integrasi menuju pasat penerbangan Komunitas ASEAN pada 2015.

"Kami berharap Garuda dapat membuka kembali penerbangan Jakarta dan Ho Chi Minh City," katanya.

Selain berlibur di Ho Chi Minh City, warga negara Indonesia juga dapat melanjutkan perjalanan ke Hanoi, ibu kota Vietnam, dan kota-kota lainnya, yang memiliki tempat-tempat rekreasi menarik dan daerah-daerah tujuan wisata alam seperti Halong Bay.

Dalam wawancara itu Dubes Thuy juga mengatakan Vietnam dan Indonesia memiliki Kemitraan Strategis dan Komprehensif dan hubungan kedua negara tetangga dan sama-sama anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) diperkuat dengan Deklarasi mengenai Kerangka Kerja Kemitraan Komprehensif dan Persahabatan memasuki Abad 21 dan Rencana Aksinya.

Vietnam dan Indonesia bertekad untuk mencapai target volume perdagangan tahun 2015 mencapai 5 miliar dolar AS.

Volume perdagangan kedua negara meningkat dari 519,5 juta dolar AS pada 2000 menjadi 4,6 miliar dolar pada 2012.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Vietnam antara lain berbagai jenis kertas, minyak goreng, mesin, komputer, elektronik, bahan kimia dan komoditas impornya antara lain beras, baja, minyak mentah, kofi, produk plastik, tekstil dan pakaian jadi.

"Kami bertemu dengan sejumlah pengusaha di Bandung dan Makassar baru-baru ini untuk meningkatkan perdagangan," kata Thuy.

Sebagai upaya mendukung pengembangan usaha perusahaan Indonesia ke Vietnam, memajukan ekspor dan mencari peluang kerja sama investasi dengan mitra asing, KBRI Hanoi telah berpartisipasi pada 22nd Vietnam International Trade Fair - Vietnam Ekspo 2012 di Hanoi pada April 2012.

KBRI Hanoi juga bekerja sama dengan kementerian/instansi pemerintah terkait, kamar dagang dan inudstri dari pengusaha kedua negara telah menyelenggarakan Trade, Tourism and Invstment (TTI) Forum di Hanoi tahun 2012 dan di Ho Chi Minh City pertengahn Juni 2013. (M016)

Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013