Surabaya, (ANTARA News) - Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) terus mendidik dan melatih kader-kader lingkungan, dalam upaya meningkatkan kepedulian terhadap kondisi lingkungan, khususnya sungai atau kali di Jatim yang kondisinya makin menurun. Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi yang dihubungi ANTARA di Surabaya, Selasa (18/7) mengatakan selain diikuti masyarakat umum, pelatihan kader lingkungan juga mengikutsertakan para pelajar sekolah dan ibu-ibu PKK. "Training bagi kader lingkungan itu bertujuan memberikan pemahanan kepada mereka mengenai berbagai hal soal kondisi lingkungan, seperti sosialisasi kebijakan dan pengendalian pencemaran air serta teknik pemantauan kualitas air sungai," katanya. Akhir pekan lalu, sekitar 60 pelajar dan ibu-ibu PKK di wilayah Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jatim, mengikuti kegiatan pelatihan kader lingkungan selama dua hari yang diadakan Ecoton dan Dinas Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi Kabupaten Gresik. Pelatihan diselenggarakan di dua tempat yang memiliki perbedaan kualitas air yakni di Kali Tengah dan Kali Surabaya Kecamatan Driyorejo, Gresik dan PPLH Seloliman Trawas, Mojokerto. "Tingginya tingkat pencemaran air di Driyorejo menimbulkan dampak pada penurunan kualitas lingkungan. Dua sungai yang melintasi Kecamatan Driyorejo yaitu Kali Surabaya (anak sungai Kali Brantas) dan Kali Tengah kondisinya kian memprihatinkan. Sementara di Trawas, kualitas air sangat bagus dan dimanfaatkan banyak pihak untuk bahan baku air isi ulang," kata Prigi. Ia menjelaskan dari pantauan kader lingkungan di dua lokasi pelatihan, diperoleh kesimpulan adanya perbedaan mencolok kualitas air di sejumlah sungai di Trawas dan di Kali Surabaya dan Kali Tengah di Kecamatan Driyorejo, Gresik. Mereka juga sempat melakukan uji kualitas air di di Kali Trawas dengan cara mandi bersama. "Hal serupa tidak bisa mereka lakukan di Kali Surabaya, apalagi Kali Tengah, karena kondisinya yang sudah tercemar," tegas Prigi. Peserta kader pelatihan lingkungan mengharapkan kalangan industri dan pemerintah daerah bisa bekerjasama melakukan perbaikan kualitas air limbah yang dibuang agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu, mereka juga mendesakkan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pencemaran Kali Surabaya dan Kali Tengah di Kecamatan Driyorejo. "Dari hasil temuan selama mengikuti pelatihan dua hari itu, Tim Kader Lingkungan akan menindaklanjuti dengan membuat laporan kepada Dinas Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi Kabupaten Gresik," tambah Prigi.(*)

Copyright © ANTARA 2006