Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat (Barat) melaporkan peningkatan kasus cacar monyet di wilayah tersebut, dari yang sebelumnya delapan kasus pada Kamis (2/11) menjadi sembilan kasus pada Jumat (10/11).

"Saat ini sembilan kasus (cacar monyet)," ungkap Kasudinkes Jakbar Erizon Safari melalui pesan singkat di Jakarta pada Jumat.

Erizon menyebut pihaknya tetap melakukan isolasi dan pengobatan kepada pasien untuk mencegah penularan penyakit.

"Iya (pasien tetap diisolasi)," kata Erizon.

Lebih lanjut, Erizon menyebut bahwa satu dari sekian pasien tersebut memiliki riwayat bepergian ke luar negeri, namun tidak memiliki kaitan dengan penyebaran penyakit cacar monyet.

"(Riwayat perjalanan ke luar negeri) sepertinya tidak ada kaitannya (dengan penyebaran cacar monyet)," ujar Erizon.

Sebelumnya, mengenai langkah pencegahan, Erizon tetap mendorong masyarakat untuk menerapkan 'Pola Hidup Bersih dan Sehat' (PHBS).

"Pencegahan yang bisa kita lakukan adalah PHBS. Dari dulu gitu cara kita menghadapi penyakit-penyakit menular kayak gini, cuci tangan, menghindari kontak orang sakit gitu," kata Erizon.

Sementara itu, kata Erizon, untuk warga yang melakukan kontak langsung dengan pasien, ia mengajukan untuk melakukan vaksinasi ke puskesmas terdekat.

"Ya kalau untuk orang-orang yang potensial berisiko, yang kontak langsung, dianjurkan untuk vaksinasi," ungkap Erizon.

Baca juga: Dinkes DKI: Mayoritas kasus mpox sudah terjangkit HIV

Baca juga: Sudinkes Jaksel sudah vaksinasi 189 warga untuk cegah cacar monyet

Baca juga: Kemenkes: Cacar monyet tersebar di Jakarta, Banten, dan Jabar

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023