Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- Profesor, mahasiswa, dan alumni Tsinghua University berbagi pengalaman tentang menghadirkan ide dan upaya inovatif yang memfasilitasi kemajuan global, serta membangun dunia yang saling terkoneksi dengan terlibat dalam Belt and Road Initiative (BRI).



Wawancara tersebut menjadi bagian dari inisiatif Belt and Road Institute dalam naungan Tsinghua University untuk merayakan 10 tahun BRI pada 2023. Sebuah video yang dirilis di YouTube juga mengulas dampak positif yang dibuat komunitas Tsinghua dalam satu dekade terakhir. Komunitas Tsinghua berperan penting dalam gerakan global transformatif ini melalui kerja sama akademik dan memperkuat infrastruktur penting di berbagai negara yang berpartisipasi dalam BRI.

Zhao Kejin, Profesor dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial Tsinghua University, menjadi salah satu tenaga pengajar yang terlibat dalam fase awal BRI. Dia dan rekan-rekannya mengikuti pertemuan yang diadakan kementerian dan komisi terkait, serta memberikan masukan berguna kepada pemerintah lewat sejumlah laporan. Pada 2017, dia bergabung dalam sebuah tim yang mendirikan Belt and Road Devos Forum, ajang yang memamerkan berbagai solusi Tiongkok untuk isu-isu global pada sebuah platform kelas dunia. Tujuannya, "menyampaikan aspirasi Tiongkok dan menjelaskan kebijakan Tiongkok di pusat perekonomian dunia."

Shi Zhiqin, Executive Dean, Belt and Road Institute, Tsinghua University, menjelaskan peran Tsinghua University sebagai "penasihat kebijakan" yang menjalankan riset dan tugas lain lewat kolaborasi dengan lembaga kajian terkemuka di Tiongkok guna memandu perkembangan strategis BRI.

"Sejumlah bias kerap kali muncul akibat kurangnya pemahaman. Maka, informasi dari tangan pertama sangat berperan," jelas Hu Yu, Profesor, Fakultas Ilmu Jurnalistik dan Komunikasi, serta Dosen Kompetensi Global dan Praktik Luar Negeri di Tsinghua University. Demi membina sikap saling memahami yang lebih baik antara Tiongkok dan negara-negara lain, dia menggelar rangkaian pertukaran akademik dan budaya, membantu mahasiswa dan staf Universitas mempelajari beragam kebudayaan dan masyarakat.

Zheng Hao, Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Teknik Sipil, merupakan salah satu perwakilan mahasiswa yang berpartisipasi dalam "UN Asia Pacific Youth Exchange Program". Dia melakukan riset di wilayah-wilayah yang kurang beruntung di Thailand, sebuah pengalaman yang berada di balik cita-citanya menjadi "pelayan publik global".

Cao Fengze, Assistant Director, Kantor Cabang Afrika, Sinohydro Bureau 11 Co., Ltd. dan seorang alumni Tsinghua University, berbagi pengalaman inspiratif yang ikut membantunya dalam menemukan prinsip-prinsip pribadi tentang komunitas global setelah dia terlibat dalam proyek infrastruktur di Afrika.

Dibangun untuk memperingati 65 tahun hubungan diplomatik Tiongkok-Mesir pada 2021, sebuah menara setinggi 385 meter di sebuah kawasan bisnis baru di ibu kota Mesir yang baru, segera merebut gelar gedung pencakar langit tertinggi di Afrika. Zhang Yiqing, seorang alumni Tsinghua yang bekerja sebagai General Manager di balik proyek unggulan tersebut, menjelaskan, elemen desain menara ini mencerminkan keahlian konstruksi Tiongkok dan melambangkan ikatan antara kedua bangsa tersebut.



Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023