Kami ingin membudayakan pemanfaatan pangan lokal (nonberas dan nonterigu) dalam menu sehari-hari.
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah kembali menggelar festival pangan pendamping beras yang kali ini diberi nama Promosi Pangan Lokal Enak dan Bergizi (Pisang Legi).

Rencananya, Festival Pisang Legi akan digelar di Bundaran Simpang Lima Semarang bersamaan dengan kegiatan CFD (car free day), Minggu (13/11) besok.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Sabtu, mengatakan bahwa festival itu dimaksudkan mengajak masyarakat untuk mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi beras.

Dengan slogan "Kenyang Gak Harus Nasi Beras" melalui program "Pisang Legi", masyarakat didorong untuk memanfaatkan pangan lokal pendamping beras sebagai makanan enak dan bergizi dalam menu sehari-hari.

Menurut dia, kegiatan festival pangan pendamping beras itu merupakan kampanye mengenai pentingnya pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).

"Selain itu, kami ingin membudayakan pemanfaatan pangan lokal (nonberas dan nonterigu) dalam menu sehari-hari," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.

Ia mengatakan Festival Pisang Legi akan menggandeng lebih banyak peserta, mulai dari OPD, organisasi wanita, PHRI, PPJI camat se-Kota Semarang, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta instansi yang bergerak di sektor kesehatan.

Akan ada sebanyak 500 peserta dari rumah sakit (RS) dan juga puskesmas se-Kota Semarang yang menggelar "cooking vaganza" atau memasak menu nonberas dan nonterigu.

Nantinya, kata Ita, para peserta akan memasak makanan atau kudapan berbahan baku nonberas dan nonterigu minimal sebanyak 50 porsi untuk kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

Pada Oktober lalu, Pemkot Semarang baru saja menggelar Festival Pendamping Beras untuk Kota Semarang Menuju Daulat Pangan di area CFD Jalan Pahlawan, Semarang.
Baca juga: Delapan kelompok wayang orang berbagai daerah tampil di Semarang
Baca juga: Wali Kota Semarang ajak guru tingkatkan penguasaan digital

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023