Ngawi (ANTARA News) - Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa, melaksanakan panen padi organik perdana melalui teknologi temuan peneliti LIPI, yakni menggunakan pupuk organik hayati (POH).

Panen perdana di Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar itu dilakukan bersama Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI Siti Nuramaliati Prijono, anggota Komisi VII DPR-RI bidang Ristek, sumber daya mineral dan lingkungan hidup HM Markum Singodimedjo beserta gabungan kelompok tani (Gapoktan) setempat.

Di area seluas 12 hektare itu, panen ditandai dengan pemotongan tanaman padi yang selama ini ditanam dengan menggunakan teknologi POH hasil temuan Dr Sarjiya Antonius, peneliti Puslit Biologi LIPI.

Deputi IPH LIPI Siti Nuramaliati Prijono mengemukakan POH adalah upaya LIPI untuk menciptakan kemandirian daerah dalam peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan Iptek.

"Dengan POH biaya pemupukan menjadi lebih murah dan hasil panen meningkat. Produk pertanian organik juga punya nilai jual tinggi, sehingga bisa meningkatkan pendapatan petani," tuturnya.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR-RI HM Markum Singodimedjo menyatakan bahwa dirinya punya perhatian khusus mendorong LIPI agar lebih "membumi" dengan karya dan produk penelitiannya.

"Saya `geregetan` karena banyak hasil penelitian yang mungkin menumpuk, namun belum bisa diterapkan. Kalau di bidang pertanian, ya...dapat digunakan oleh petani," ucap mantan Bupati Ponorogo dua periode itu.

Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013