Kami akan terus berinovasi dan mengembangkan solusi digital yang dapat memberikan manfaat bagi pasien, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC), sebagai holding rumah sakit (RS) BUMN, melakukan langkah transformasi melalui pemanfaatan ekosistem digital untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Pemanfaatan ekosistem digital dapat meningkatkan inovasi bisnis dan daya saing di bidang kesehatan," ujar Direktur Medis IHC Lia Gardenia Partakusuma dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurutnya, ekosistem digital sektor kesehatan mengacu pada jaringan teknologi, perangkat dan pemangku kepentingan yang saling terhubung dan bekerja sama untuk menyediakan layanan perawatan kesehatan yang komprehensif dan tanpa batas.

Beberapa teknologi yang terkait dengan digitalisasi layanan kesehatan antara lain e-MR, internet of things (IoT), wearable devices, dan telemedicine.

Lia menyebutkan tantangan yang dihadapi dalam digitalisasi layanan kesehatan antara lain masalah interoperabilitas, masalah keamanan, dan peraturan yang kompleks.

Namun, ekosistem digital dapat memberikan solusi untuk mengatasi tantangan ini dengan menghubungkan dan mengoordinasikan sistem dan data perawatan kesehatan secara aman.

IHC telah mengimplementasikan berbagai solusi digital dalam layanan kesehatannya seperti aplikasi IHC Telemed yaitu layanan telemedicine yang memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter secara daring.

Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan layanan reservasi poliklinik, jadwal dokter, IGD, homecare, IHC Skrining, dan digital patient identity. Layanan IHC Telemed juga dapat dilakukan antara pasien ke dokter (patient to doctor) dan dokter ke dokter (doctor to doctor).

Menurut Lia, IHC Telemed merupakan salah satu implementasi ekosistem digital untuk meningkatkan akses layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.

"IHC Telemed juga dilengkapi dengan berbagai fitur pendukung, seperti chat, panggilan video (video call), dan berbagi berkas (sharing file). Fitur-fitur ini memudahkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter, melakukan reservasi poliklinik, dan mengakses informasi kesehatan lainnya," ujarnya.

Saat ini, IHC Telemed telah melayani lebih dari 1 juta pasien dan diimplementasikan di 36 rumah sakit IHC Grup, dengan lebih dari 1.100 dokter umum/spesialis/sub spesialis, dokter gigi umum/spesialis, dan psikolog yang tergabung dalam aplikasi ini.

"Kami menargetkan IHC Telemed akan dapat diakses oleh lebih dari 50 rumah sakit IHC Grup pada tahun 2024," ungkap Lia.

Selain IHC Telemed, solusi digital yang terdapat pada layanan kesehatan IHC antara lain sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS), yang membantu proses administrasi dan pelayanan kesehatan di rumah sakit menjadi lebih efisien dan efektif. Kemudian ada e-MR, merupakan sistem rekam medis elektronik yang memudahkan akses data pasien secara real-time.

Lia menilai bahwa digitalisasi layanan kesehatan dapat menjadi game changer dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Kami akan terus berinovasi dan mengembangkan solusi digital yang dapat memberikan manfaat bagi pasien, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas," ucap Lia.

Baca juga: Holding RS BUMN luncurkan call center 24 jam
Baca juga: IHC siapkan topping off Bali International Hospital akhir Juli 2023
Baca juga: Holding RS BUMN tambah fasilitas kesehatan di Jakarta

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023