Pendekatan Iran akan lebih `cair` di Suriah, namun untuk keseluruhan mungkin belum banyak perubahan. Sepertinya dia tidak akan sekeras Presiden sebelumnya Ahmadinejad dengan sikapnya yang demokratis,"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden baru Iran Hassan Rohani dinilai dapat mengubah sikap negara tersebut menjadi lebih "lunak" dalam penyelesaian konflik Suriah dengan menitikberatkan pada dialog antara pihak-pihak yang bersengketa dan menghargai kebebasan berpendapat rakyat.

"Pendekatan Iran akan lebih `cair` di Suriah, namun untuk keseluruhan mungkin belum banyak perubahan. Sepertinya dia tidak akan sekeras Presiden sebelumnya Ahmadinejad dengan sikapnya yang demokratis," kata Pengamat hubungan internasional LIPI Hamdan Basyar di Jakarta, Rabu.

Dalam era awal kepemimpinan Rohani, lanjut Hamdan, mantan sekretaris Dewan Keamanan Tertinggi Nasional (SNSC) itu dapat mengingatkan dunia internasional terhadap kepemimpinan Presiden ke lima Iran Mohammad Khatami, dengan kebijakan-kebijakan reformisnya.

Khatami pada masanya (1997-2005), dikenal sebagai pemimpin yang menjunjung kebebasan berekspresi, toleransi dan pandai merubah kecanggungan relasi menjadi diplomasi yang konstruktif antara Iran dengan banyak negara-negara lain, termasuk Barat.

"Sikap rakyat Iran terhadap pemegang kendali pemerintahan, juga dapat menjadi pertimbangan Rohani," kata Hamdan.

Penyelesaian konflik di Suriah yang sudah berjalan lebih dari dua tahun dan terlama dibandingkan revolusi di Mesir, Tunisia dan Libya, kata Hamdan, mutlak membutuhkan langkah-langkah nyata politis dari semua negara, bukan hanya dari pemerintah Suriah dan negara-negara kawasan.

Langkah-langkah politis itu, lanjut Hamdan, sangat dipengaruhi negara-negara Barat yang berada di belakang pihak oposisi dan pemegang rezim pemerintahan Bashar al-Asaad.

"Jangan ada pasokan senjata lagi ke oposisi, dan Rusia juga perlu menekan Assad untuk dialog," ujarnya.

Kunci utama penyelesaian adalah bagaiamana membuat kesepakatan antara negara-negara yang berada di belakang kedua pihak, untuk tidak mendukung setiap kebijakan yang mengarah pada kekerasan, ujar Hamdan.

"Saatnya kedua pihak dilemahkan dan beri ruang untuk dialog," katanya.

(I029/N002)

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013