Ia tidak memiliki dokumen yang diberikan oleh Ekuador berupa paspor ataupun kartu pengungsi seperti yang disebut-sebut
Quito (ANTARA News) - Ekuador pada Rabu, mengeluarkan bantahan bahwa pihaknya mengeluarkan dokumen perjalanan bagi pembocor rahasia intelijen buronan Amerika Serikat, Edward Snowden, yang memungkinkannya melakukan perjalanan dari Hong Kong ke Rusia.

"Itu tidak benar. Tidak ada paspor, tidak ada dokumen yang diberikan oleh konsulat Ekuador," kata pejabat tinggi kementerian luar negeri Ekuador, Galo Galarza, kepada para wartawan, seperti yang dilaporkan AFP..

Pendiri Wikileaks Julian Assange, yang telah memberikan bantuan bagi Snowden, mengatakan pada Senin bahwa Quito telah mengeluarkan "dokumen pengungsi" bagi Snowden -- bekas pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional AS -- setelah Amerika Serikat mencabut paspornya.

Snowden, yang telah mengajukan suaka politik kepada Ekuador, pada Rabu untuk keempat harinya berada di sebuah bandara di Moskow.

Rencana perjalanan Snowden masih menjadi misteri setelah ia tidak muncul hari Senin untuk penerbangan ke Kuba seperti yang telah dipesannya.

Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino sebelumnya mengatakan dalam kunjungannya di Malaysia bahwa pemerintahnya akan memerlukan waktu berminggu-minggu untuk menentukan apakah Ekuador akan memberikan suaka bagi Snowden.

Namun, ia kemudian mengatakan di Twitter bahwa para wartawan telah membuat penafsiran yang salah dan bahwa waktu yang diperlukan bisa selama "satu hari, satu minggu atau, seperti yang terjadi dengan Assange, bisa mencapai dua bulan."

Ekuador, yang dipimpin oleh sosok sayap kiri, Presiden Rafael Correa, telah menampung Assange di kedutaan besarnya di London sejak Agustus tahun lalu saat Assange menghadapi ekstradisi ke Swedia atas tuduhan melakukan kejahatan seksual.

Di Kuala Lumpur, Patino menyiratkan bahwa Ekuador belum memutuskan apakah akan membuka pintu bagi Snowden jika ia mencari suaka di salah satu kedutaan besarnya.

"Jika ia pergi ke kedutaan barulah kami akan membuat keputusan," ujarnya.

Snowden sudah menjadi buruan sejak ia mengakui bahwa ia merupakan sumber bocornya informasi soal program pengawasan besar-besaran Amerika Serikat untuk mengumpulkan data telepon dan internet.


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013