Pekanbaru (ANTARA News) - Hingga kini baru 10 persen pelanggan PLN yang menggunakan listrik prabayar atau yang lebih dikenal dengan listrik isi ulang, dari total pelanggan sekitar 1,1 juta di Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR).

"Terhitung akhir Mei 2013, jumlah pelanggan pra bayar baru 10 persen dari 1,1 juta dan sebagian besar pelanggan masih menggunakan meteran (pascabayar)," kata General Manager PLN WRKR Doddy Pangaribuan, di Pekanbaru, Kamis.

Sedikitnya yang prabayar dibanding meteran, lajutnya, karena PLN WRKR memiliki keterbasan dalam kecepatan waktu untuk mengganti dari meteran ke listrik prabayar.

Pihaknya lebih memfokuskan sistem prabayar pada pelanggan baru PLN. Pada tahun 2013 ditargetkan pelanggan baru sekitar 146 ribu.

"Orang untuk memasang, memeriksa dan menguji agar meteran prabayar bekerja sebagaimana mestinya membutuhkan waktu. Sementara tenaga kami untuk pasang baru sangat terbatas," ucapnya.

Disamping itu, katanya, ada juga program penggantian dari meteran ke prabayar dan paling banyak untuk tahun 2013 sebesar 10 ribu untuk seluruh wilayah Riau dan Kepulauan Riau.

Listrik pra bayar diluncurkan PLN WRKR di Kota Pekanbaru pada 4 April 2011 dan dapat memanjakan pelanggan listrik karena bisa mengatur sendiri pemakaian sesuai dengan keuangan serta bebas pemutusan.

Bagi pelanggan yang ingin menggunakan sistim pra bayar, terlebih dahulu membeli setrum isi ulang. Lalu memasukkan 20 digit angka yang terdapat pada setrum isi ulang ke meteran digital.

Secara otomatis meter pra bayar akan menunjukkan jumlah kWh sesuai dengan nilai nominal setrum yang dibeli. Pembelian isi ulangnya dapat dilakukan di sejumlah bank yang telah ditetapkan.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013