Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggagas pelatihan bagi masyarakat umum maupun perajin untuk bisa memanfaatkan tanaman eceng gondok agar menjadi produk kerajinan yang menarik dan memiliki nilai jual, sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Kita berharap memberikan nilai tambah ya, nilai tambah ekonomi terhadap masyarakat sekitar yang berbahan dasar eceng gondok ya, dan tentu saja 'output'-nya itu bisa menghasilkan produk dari eceng gondok ini bisa menjadi produk kreatif," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut Ridwan Effendi saat acara pelatihan kerajinan produk berbahan dasar eceng gondok selama tiga hari di Garut, Selasa.

Ia menuturkan Disperindag ESDM Garut bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Garut menyelenggarakan pelatihan tersebut dengan mengundang 50 peserta dari kalangan perajin, dan masyarakat umum sekitar objek wisata Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi.

Ia menyampaikan pelatihan pemanfaatan eceng gondok itu menghadirkan pemateri yang merupakan perajin eceng gondok asal Semarang, Jawa Tengah.

"Ini masyarakat sekitar yang pemula gitu ya, kemudian juga ada komunitas yang sudah bergelut di bidangnya yang ingin mengembangkan. Kami mendatangkan dari komunitas 'trainer'nya dari Semarang yang sudah ahli," kata Ridwan.

Ia mengatakan tanaman eceng gondok tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk produk kerajinan menarik, tapi memiliki manfaat lainnya untuk pupuk organik, maupun menjadi bahan pendukung lainnya yang dapat menambah daya tarik.

Ia berharap masyarakat yang menjadi peserta pelatihan itu bisa membuka wawasannya untuk memanfaatkan eceng gondok yang selama ini tersedia melimpah sebagai bahan baku kerajinan di Situ Bagendit.

"Yang dulunya ini menjadi masalah bisa menjadi berkah, bisa meningkatkan ekonomi keluarga bagi masyarakat sekitar khususnya, dan juga tentu saja bisa menjadi inspirasi bagi yang lain gitu," katanya.

Terkait pemasaran produk kerajinan dari eceng gondok, kata dia, pemerintah sudah memikirkannya dengan menyiapkan kios atau tempat penjualan di kawasan objek wisata Situ Bagendit.

"Nanti pemasarannya kan di Bagendit sendiri sudah tersedia, ada beberapa kios-kios yang menyajikan produk-produk kreatif di situ yang dibina juga oleh Dinas Disparbud ya, dan di kami juga ada Dekranas ya bersama Disperindag, tentu kita akan dorong terus," katanya.

Ketua Umum Dekranasda Kabupaten Garut Diah Kurniasari menambahkan, kegiatan itu untuk mendorong peserta bisa menghasilkan karya unggulan dari bahan baju eceng gondok yang saat ini banyak tersedia di Situ Bagendit.

"Sekarang kita coba lah, sebenarnya kita terlambat karena sebenarnya kita eceng gondok ini banyak, tapi kita baru hari ini bisa memberi pelajaran memanfaatkan eceng gondok," katanya.

Pemateri pelatihan kerajinan eceng gondok, Slamet mengatakan, tanaman eceng gondok yang saat ini mudah ditemukan kemudian bisa dijadikan produk kerajinan yang menarik dan unik seperti tempat tisu, sampah, maupun pot bunga.

"Semua enceng gondok baik pendek, panjang bisa digunakan, cuma kita yang sementara ini di Asia Tenggara itu di Rawa Pening itu nomor 2 se-Asia Tenggara, nomor satunya di Thailand kualitasnya," kata Slamet.


Baca juga: Wabup Garut minta eceng gondok Situ Bagendit bisa diolah jadi pupuk



 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023