Chengdu, China (ANTARA/PRNewswire)- Pemenang "Wukong-Huahua AI Fine-Tuning and Application Competition", mengusung tema "Science Fiction and Creativity" Salon (Fiksi Ilmiah dan Kreativitas), menerima penghargaan dari Huawei di Chengdu Science Fiction Museum. Acara ini digelar Huawei pada 81st World Science Fiction Convention. Dewan juri kompetisi ini terdiri atas Director, China Science Writers Association's Science Fiction Creation Research Center, Wang Jinkang; Pemenang Galaxy Award dan Chinese Nebula Awards, Yu Kun; serta Director, open source MindSpore Community, Huawei, Hu Xiaoman.

Di "Wukong-Huahua AI Fine-Tuning and Application Competition", berbagai tim dari seluruh dunia menyempurnakan model kecerdasan buatan (AI) Wukong-Huahua untuk menciptakan karya AI-generated content (AIGC) atau membuat aplikasi berdasarkan model tersebut. Enam tim akhirnya tampil sebagai juara pertama dan kedua di ajang kompetisi ini.

Model AI dasar Wukong-Huahua merupakan model perpaduan yang menghasilkan gambar berdasarkan teks berbahasa Mandarin. Model AI ini menggabungkan kerangka MindSpore AI dan perangkat keras Ascend Atlas. Lebih lagi, model AI ini telah dilatih dengan Rangkaian Data Wukong, rangkaian data sumber terbuka dan multimoda berbahasa Mandarin yang terbesar di dunia. Model AI ini mampu membuat gambar bermutu tinggi dengan latar belakang yang berbeda-beda dalam berbagai jenis gaya.

Fiksi ilmiah dan kemajuan teknologi telah lama memiliki hubungan yang saling melengkapi. Di satu sisi, fiksi ilmiah mendorong generasi pebisnis dan investor untuk menciptakan dan mendukung produk teknologi yang lebih inovatif. Maka, kemajuan sains dan teknologi pun melatarbelakangi kreator fiksi menciptakan dunia yang lebih kompleks dan menarik.

Di acara ini, Hu Xiaoman dari Huawei membahas penerapan teknologi baru seperti model dasar AI di bidang-bidang kreatif, seperti karya literatur fiksi ilmiah. Teknolog AI sebelumnya digunakan komunitas untuk mengamati dan menganalisis dunia secara lebih baik. Namun, sejumlah kemajuan terkini dalam AI mempercepat kemampuan teknologi tersebut dalam menghasilkan dan membuat konten. Teknologi AIGC berkembang pesat, bahkan semakin marak digunakan dalam fiksi ilmiah. Menurut Hu: "Kita harus mengutamakan manfaat teknologi dalam menjawab masalah di dunia nyata, alih-alih menganggapnya sebagai sumber malapetaka."

Menurut Yu Kun, teknologi telah mengubah dunia dengan cara-cara positif. Mengingat teknologi baru yang bermunculan setiap hari, Yu Kun mengingatkan, terobosan teoretis dalam dasar-dasar sains dan teknologi sangat dibutuhkan, serta harus ditafsirkan menjadi aplikasi di dunia nyata oleh berbagai perusahaan seperti Huawei jika kita ingin merealisasikan potensi teknologi.

Dr. Nnedi Okorafor membahas makna fiksi ilmiah di Afrika, terutama dampaknya pada perkembangan teknologi di pasar lokal. Dia menilai, karya fiksi ilmiah tercapai berkat pola pikir kreatif berskala global. Menurutnya, karya fiksi ilmiah di Afrika menjadi medium bagi berbagai orang yang ingin membayangkan masa depan, serta mengeksplorasi bagaimana teknologi mengubah masyarakat, ekonomi, dan politik.

Ke depan, Huawei akan terus mendukung perkembangan fiksi ilmiah, meningkatkan daya saing teknologi, serta mengandalkan keunggulan teknologi untuk mengubah semakin banyak ide fiksi ilmiah menjadi realitas. Huawei juga akan terus menjajaki berbagai batas sains dan teknologi, bekerja sama secara terbuka dengan seluruh dunia, serta menerapkan teknologi TIK di seluruh industri. Dengan menyediakan solusi digital, pintar, dan ramah lingkungan, Huawei berupaya menciptakan nilai tambah bagi berbagai industri, serta menghadirkan manfaat teknologi untuk semua pihak.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023