New York (ANTARA News) - Kurs dolar menguat terhadap yen pada Kamis (Jumat pagi WIB), didukung kenaikan belanja konsumen AS pada Mei dan penurunan klaim pengangguran pekan lalu serta komentar pejabat Fed mengurangi kekhawatiran pengurangan stimulus lebih awal dari perkiraan.

Dalam pekan yang berakhir 22 Juni, klaim awal pengangguran mencapai 346.000, turun 9.000 dari angka revisi minggu sebelumnya 355.000, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Kamis.

Secara terpisah, pendapatan pribadi AS meningkat 0,5 persen pada Mei menyusul kenaikan 0,1 persen pada April, sementara pengeluaran konsumsi pribadi naik 0,3 persen pada Mei, membalikkan penurunan 0,3 persen pada April.

Peningkatan belanja konsumen adalah yang terbesar sejak September 2009, menurut Departemen Perdagangan.

Komentar dari pembuat kebijakan Fed menghibur pasar karena program stimulus akan dilanjutkan untuk waktu yang cukup lama.

Kepala Fed New York William Dudley pada Kamis mengatakan bahwa kenaikan suku bunga jangka pendek "mungkin masih jauh", menambahkan bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dapat menunggu untuk menaikkan suku bunga sekalipun setelah tingkat pengangguran menyentuh 6,5 persen.

Dewan Gubernur Fed Jerome Powell mencatat bahwa penyesuaian pasar sejak Mei telah lebih besar daripada yang dibenarkan oleh penilaian ulang yang wajar dari jalur kebijakan, ketika mengomentari reaksi pasar terhadap upaya mengurangi stimulus Fed.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,3048 dolar dari 1,3004 dolar pada sesi sebelumnya dan pound Inggris turun menjadi 1,5261 dolar dari 1,5312 dolar.

Dolar Australia naik menjadi 0,9278 dolar dari 0,9263 dolar. Dolar dibeli 98,39 yen Jepang, lebih tinggi dari 97,87 yen dari sesi sebelumnya. Greenback naik tipis menjadi 0,9447 franc Swiss dari 0,9435 franc dan bergerak turun menjadi 1,0480 dolar Kanada dari 1,0487 dolar Kanada, demikian Xinhua.

(A026/B012)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013