Washington (ANTARA News) - Pemerintah AS telah kehilangan arah mengenai biaya "perang melawan teror" yang dilancarkan setelah serangan 11 September dan sekarang menghabiskan puluhan miliar dolar AS setahun di Irak serta Afghanistan, kata satu komite pengawas Kongres, Selasa. Kantor Pertanggung-jawaban Pemerintah (GAO) menyatakan Departemen Pertahanan maupun Kongres AS tak memiliki gagasan nyata mengenai seberapa besar biaya perang itu sejak serangan terhadap New York dan Washington pada 2001. Kongres, katanya, telah menyediakan sebanyak 430 miliar dolar AS untuk "perang melawan teror", yang meliputi biaya operasi militer dan pembangunan kembali di Irak, tapi mencuatkan keprihatinan mengenai cara uang dipertanggung-jawabkan. GAO menyatakan komisi itu sudah menemukan "banyak masalah" dengan "pemrosesan Departemen Pertahanan dalam mencatat biaya Perang Global melawan Teror (GWOT)". Pentagon, katanya, belum berbuat cukup banyak sejak kecaman terdahulu pada September guna mengatasi masalah tersebut. GAO menyatakan terlalu banyak penggunaan perkiraan dan bukan data biaya nyata serta kurangnya pembukuan. "Akibatnya ialah baik DoD (Departemen Pertahanan) atau Kongres tak dapat diharapakan akan mengetahui seberapa besar biaya perang itu dan seberapa layak dana dipergunakan atau tak memiliki data sejarah yang bermanfaat untuk mempertimbangkan keperluaan pendanaan pada masa depan," kata GAO, seperti dilaporkan AFP. GAO menyatakan hanya Departemen Pertahanan berusaha secara resmi melacak biaya "perang melawan teror" kendati uang juga telah diberikan kepada Departemen Luar Negeri dan departemen lain. GAO memperkirakan sampai April tahun ini, Pentagon telah melaporkan biaya sebesar 215 miliar dolar AS untuk perang di Irak dan hampir 58 miliar dolar AS untuk operasi di Afghanistan, Tanduk Afrika serta Filipina. Menurut GAO, komitmen diplomatik dan militer AS di Irak serta Afghanistan "akan berlanjut sampai saat tertentu pada masa depan dan tampaknya akan menelan biaya ratusan miliar dolar AS". (*)

Copyright © ANTARA 2006