Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan pada Rabu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama pemangku kepentingan lainnya akan melakukan pengerukan kali secara massal pada Minggu (19/11) guna antisipasi banjir di puncak musim hujan.

"Akan dilaksanakan kegiatan kerja bakti massal," kata Ketua subkelompok Urusan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Embai Suhaimi menjawab pertanyaan tentang persiapan dalam rangka puncak musim hujan.

Embai mengatakan dalam acara webinar berjudul Kesiapsiagaan Menghadapi Puncak Musim Hujan dan Rob 2023-2024 yang ditayangkan di kanal Youtube resmi BPBD DKI Jakarta, kegiatan kerja bakti massal tersebut melibatkan seluruh aparatur sipil negara, Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di seluruh DKI Jakarta, serta masyarakat.

Dia menjelaskan, untuk arahan tentang kegiatan tersebut akan diberikan dalam bentuk Instruksi Gubernur atau Instruksi Sekretaris Daerah. Sebelum kegiatan kerja bakti massal tersebut, ujarnya, ada apel di tingkat kota dalam rangka kesiapsiagaan bencana dalam menghadapi banjir.

Dia mengatakan, apabila pihaknya perlu alat-alat tambahan untuk melakukan pengerukan lumpur tersebut, mereka akan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait.

Dia menjelaskan bahwa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa puncak musim hujan adalah Februari. Oleh karena itu, ujarnya, mereka melakukan sejumlah upaya mitigasi sejak jauh-jauh hari, seperti persiapan di tingkat kelurahan, salah satunya melalui edukasi.

Selain itu, mereka juga telah memasang sejumlah rambu-rambu kebencanaan di beberapa kelurahan yang dinilai rentan terkena bencana banjir, yaitu sebanyak 20 kelurahan.

BPBD DKI juga sudah mengerahkan anggota-anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana ke kelurahan-kelurahan guna mendekatkan diri pada warga, agar dapat menciptakan kelurahan yang tangguh menghadapi bencana.

Mereka juga telah mengecek dan memastikan kesiapan logistik, seperti perahu-perahu, agar dapat digunakan saat situasi bencana. Selain itu, ujarnya, menyiapkan titik evakuasi bagi warga.

Dalam acara yang sama, BMKG mengatakan bahwa pihaknya memprediksi puncak musim penghujan pada Februari. DKI Jakarta memiliki curah hujan yang rendah dibandingkan daerah sekitarnya, namun perlu mewaspadai curah hujan tinggi dari arah selatan DKI Jakarta, yaitu Bogor dan sekitarnya. Selain itu, hujan di arah selatan DKI Jakarta datang lebih awal dibandingkan hujan di Jakarta.

"Meski, DKI itu sendiri kategori prediksi masih rendah, kemudian menengah, tapi ternyata untuk wilayah selatan, kategorinya tinggi, untuk Desember, Januari 2024 dan apalagi Februari tahun depan," ujar Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin.

Dia menjelaskan, curah hujan yang tinggi, apabila disertai dengan rob, maka risiko terjadinya genangan dan banjir sangat tinggi.

Baca juga: BPBD DKI siaga hingga di level kelurahan antisipasi puncak musim hujan

Baca juga: Kali Ciliwung meluap mengakibatkan empat kelurahan di Jaktim terendam

Baca juga: Hujan guyur Jakarta, pintu air Pulogadung siaga tiga

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023