... menjadi Rp9.944 dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp9.920 per dolar Amerika Serikat... "
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, Jumat sore, kembali melemah sebesar 24 poin seiring dengan belum jelasnya rencana The Fed dalam mengambil kebijakan stimulus keuangannya.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak menguat sebesar 24 poin menjadi Rp9.944 dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp9.920 per dolar Amerika Serikat.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova, di Jakarta, Jumat, mengatakan, belum jelasnya keputusan The Fed melanjutkan program stimulusnya menjadi salah satu faktor pendorong nilai tukar domestik negatif.

"Estimasi itu seiring dengan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat, yang direvisi turun menjadi 1,8 persen dari sebelumnya 2,4 persen," ujar dia.

Jika The Fed akan melanjutkan stimulus keuangannya, dia memperkirakan rupiah dapat kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa dolar AS mendapat sentimen positif setelah mengalami tekanan paska revisi PDB AS yang turun.

"Namun, saat ini dolar Amerika Serikat kembali menguat menyusul pernyataan beberapa pejabat The Fed yang masih mendukung reduksi stimulus akan tetap dilakukan pada tahun ini," kata dia.

Ia mengatakan bahwa pengurangan injeksi stimulus itu menimbulkan kecemasan investor sehingga mendorong pengalihan arus modal kembali ke dolar AS yang dianggap sebagai "safe haven".

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp9.929 dibandingkan dengan sebelumnya (27/6) di posisi Rp9.937 per dolar AS.


(KR-ZMF/D007)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013