New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) didorong data inflasi yang memperkuat ekspektasi investor bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 163,51 poin atau 0,47 persen ke 34.991,21, indeks S&P 500 naik 7,18 poin atau 0,16 persen ke 4.502,88, dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 9,46 poin atau 0,07 persen ke 14.103,84.

Saham Target melonjak 17,8 persen, persentase kenaikan satu hari terbesar sejak Agustus 2019, setelah emiten pengecer tersebut memperkirakan laba kuartal keempat jauh di atas ekspektasi karena berkurangnya biaya rantai pasokan.

Prospek cerah Target mengangkat saham pengecer lain termasuk Macy's yang naik 7,5 persen dan Kohl's yang ditutup naik hampir 9 persen.

Indeks bahan pokok konsumen S&P 500, termasuk Target, menjadi sektor yang mengalami kenaikan terbesar 0,7 persen.

Saham-saham menguat pada Selasa (14/11) setelah data indeks harga konsumen (CPI) yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan optimisme bahwa The Fed mungkin dapat menghindari kenaikan suku bunga lebih jauh.

Data tambahan pada Rabu (15/11) menunjukkan penurunan harga produsen terbesar dalam 3,5 tahun pada Oktober, yang didorong harga bensin yang lebih murah, memberikan lebih banyak bukti berkurangnya tekanan harga.

Pada hari yang sama, data penjualan ritel menunjukkan penurunan yang lebih kecil dari perkiraan sebesar 0,1 persen pada Oktober, dibandingkan perkiraan penurunan 0,3 persen, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.

"Kedua poin data tersebut menegaskan kembali pesan dari hari Selasa bahwa The Fed tampaknya melakukan soft landing dengan cukup baik," kata Kepala Strategi Pasar Lazard Ronald Temple.

Indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq yang sarat teknologi telah membukukan persentase kenaikan harian terbesar dalam lebih dari enam bulan pada Selasa (14/11) setelah data harga konsumen dirilis.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor energi mengalami penurunan terbesar yaitu 0,3 persen diikuti oleh sektor utilitas. Setelah sektor kebutuhan pokok konsumen, sektor layanan komunikasi mengalami kemajuan paling pesat dengan dorongan dari Walt Disney. Saham perusahaan hiburan itu naik 3 persen setelah laporan bahwa ValueAct Capital telah mengakuisisi saham.

Indeks Russell 2000 kembali menguat, setelah ditutup naik 5,4 persen pada Selasa (14/11) karena prospek penghentian kenaikan suku bunga memberikan bantuan khusus kepada perusahaan-perusahaan kecil yang lebih bergantung pada pinjaman dengan suku bunga mengambang.

Pedagang pasar uang telah sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga stabil pada Desember, menurut alat Fedwatch CME Group. Mereka juga memperkirakan penurunan suku bunga pertama dalam siklus ini akan dimulai pada Mei 2024.

Investor juga mengamati hasil pertemuan pertama dalam satu tahun antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping pada Rabu dan berharap pembicaraan tersebut dapat meredakan perselisihan antara negara adidaya tersebut dalam konflik militer, perdagangan narkoba, dan kecerdasan buatan.

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan rancangan undang-undang pengeluaran sementara yang akan mencegah penutupan pemerintah, dengan dukungan luas dari anggota parlemen dari kedua partai.

Untuk mencegah penutupan pemerintahan, Senat dan DPR yang dikuasai Partai Republik harus mengesahkan peraturan perundang-undangan yang dapat ditandatangani Biden menjadi undang-undang sebelum pendanaan yang ada untuk lembaga-lembaga federal berakhir pada tengah malam pada Jumat.

Di antara saham-saham individual, saham emiten pengecer TJX turun 3,3 persen setelah memperkirakan laba kuartal saat ini di bawah ekspektasi Wall Street yang menandakan kenaikan biaya yang membebani margin perusahaan.

Saham Sirius XM menguat 6 persen setelah Berkshire Hathaway milik Warren Buffett mengambil saham di perusahaan hiburan audio itu.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,67 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata 11,15 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Jumlah saham-saham yang naik melebih jumlah saham yang turun dengan rasio 1,36 : 1, sedangkan untuk Nasdaq rasionya 1,32 : 1.

S&P 500 mencatatkan 42 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan tak satu pun titik terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 106 titik tertinggi baru dan 89 titik terendah baru


Sumber: Reuters

Penerjemah: Citro Atmoko
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023